BERITA SUMEDANG.ruber.id – Genap sudah empat tahun kepemimpinan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati H Erwan Setiawan sejak dilantik pada 20 September 2018.
Dalam kurun waktu tersebut, berbagai capaian kinerja telah diraih melalui berbagai inovasi dan kolaborasi. Sebagaimana tema peringatan tahun ke-empat Dony – Erwan yakni “Akselerasi Sumedang Simpati melalui Inovasi dan Kolaborasi”.
“Kabupaten Sumedang menjadi rujukan nasional dalam transformasi digital. Pemerintahan Daerah dari seluruh Indonesia berdatangan untuk studi komparasi ke Sumedang yang berdampak pada sektor wisata, dan sektor ekonomi riil lainnya seperti pariwisata, perhotelan, restoran, dan UMKM,” ungkap Wakil Bupati Sumedang pada kegiatan Evaluasi Empat Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Rabu (28/9) di Aula Tampomas.
Di sektor pendidikan, Wabup menyebutkan, layanan prima pendidikan dasar terus dilakukan melalui peningkatan peserta didik, tenaga kependidikan dan sarana prasarana pendidikan dasar, PAUD, SD, SMP dan sanggar kegiatan belajar.
“Sebagai bentuk perhatian dan terima kasih, guru ngaji selain diberikan insentif juga ada jaminan hari tua dan kematian. Untuk insentif tahun ini, sudah dialokasikan Rp. 4,5 miliar dan untuk jaminan hari tua dan kematian Pemda sudah membayar premi kepesertaannya ke BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Di bidang pelayanan kesehatan, Wabup juga menerangkan angka stunting di Kabupaten Sumedang terus menurun dimana di Tahun 2022 ini sudah menjadi 9,12 persen.
“Saat pertama kami dilantik tahun 2018, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang mencapai 32,2 persen sekarang 9,12 persen,” ucapnya.
Selain itu, sarana dan prasarana kesehatan terus ditingkatkan dimana sebanyak 32 Puskesmas diperbaiki serta penyediaan 12 ambulans.
“Pelayanan PSC 119 Simpatik Sumedang menangani 100 persen dari jumlah panggilan masuk sebanyak 8.192 kasus sejak tahun 2018 sampai 2022 ini,” ungkap Erwan.
Erwan juga menyebutkan, untuk urusan menurunkan angka kemiskinan, tidak hanya dengan memberikan bantuan sosial, tetapi juga melalui perbaikan Rutilahu, Rantang Simpati bagi usia lanjut yang hidup seorang diri, Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Kelompok Usaha Bersama (KUBe), dan bantuan alat bantu penyandang disabilitas.
“Investasi banyak masuk ke Sumedang untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menggerakkan sektor wisata, crosscutting APBD dengan berbagai kegiatan lain untuk menuntaskan kemiskinan dan lain sebagainnya,” paparnya.
Wabup juga menambahkan, untuk menurunkan angka pengangguran Pemda Sumedang telah melakukan pelatihan tenaga kerja berbasis kebutuhan pasar, juga pelatihan tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri.
“Kabupaten Sumedang termasuk salah satu dari 20 Kabupaten/Kota yang mendapat program Skill Development Center (SDC) dari Kemenaker,” ucap Wabup.
Selain itu, Pemda Sumedang terus mendorong UMKM untuk lebih meningkatkan kemampuannya melalui percepatan pendaftaran NIB, PIRT, pelatihan, membuka akses modal dan yang lainnya.
“NIB diperlukan sebagai legalitas formal keabsahan usahanya, bisa mendapatkan pelatihan, mengajukan kredit ke perbankan,
mendapatkan kesempatan ikut pengadaan barang dan jasa serta masuk ke ekosistem BUMN. Sampai saat ini ada 27. 700 yang memiliki NIB yang bisa menyerap banyak tenaga kerja,” katanya.
Di samping adanya pelatihan melalui BLK pada Disnakertrans, para pelaku UMKM juga ke depannya akan diberi kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya di UMKM Centre yang sebentar lagi diresmikan.
“Kita bekerja sama dengan Bimasena Research and Tehchnology membangun UMKM Center di Jatinangor. Rencananya akan diresmikan langsung Menteri BUMN Erick Tohir,” ucapnya.