BERITA SUMEDANG.ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir meminta semua pihak siaga dan waspada akan fenomena La Nina.
La Nina, berpeluang memicu curah hujan di atas normal, sehingga semua pihak di Sumedang harus siaga dan waspada.
“Sumedang itu daerah perbukitan dan rawan longsor, perlu adanya kesiapsiagaan dari seluruh warga. Terutama, yang berada di kawasan rawan bencana,” ujarnya.
Semua Kecamatan Rawan Bencana Longsor
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Sumedang Dadang Sundara mengatakan, sepanjang tahun 2021, terjadi 137 kejadian bencana di Sumedang.
Kemudian, pada tahun 2022 hingga 20 Januari ini, total sudah terjadi 17 bencana alam.
Dadang mengatakan, Sumedang sendiri secara keseluruhan adalah wilayah potensi pergerakan tanah. Dan termasuk kategori potensi menengah dan potensi tinggi.
“Tidak ada satu kecamatan di Sumedang pun, yang tidak berpotensi pergerakan tanah rendah.”
“Semuanya, dalam kategori potensi menengah dan tinggi,” ucapnya.
Dadang menjelaskan, untuk zona musim hujan, terbagi dalam zona 74, 82, 89 dan zona 90.
Berdasarkan prakiraan, curah hujan pada bulan Januari 2022, umumnya ada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi, yaitu 300-500 mm/bulan.
Sedangkan, kata Dadang, untuk curah hujan pada bulan Februari 2022, nanti, prakiraan cuaca pada umumnya kategori tinggi hingga sangat tinggi, yaitu 300-400 mm/bulan).
Lalu, curah hujan lebih dari 500 mm/bulan, prakiraan terjadi di Kecamatan Jatigede bagian Timur.
“Bulan Januari dan Februari curah hujan sangat tinggi. Dan akan terjadi di Lecamatan Jatigede dan Tomo bagian Timur,” ucapnya.
Dadang menyebutkan, khusus untuk peta potensi rawan longsor, hampir semua kecamatan (26 kecamatan) di Sumedang berpotensi tanah longsor.
“Satu-satunya kecamatan di Sumedang yang tidak rawan longsor, yakni Kecamatan Ujungjaya,” ucapnya.
Penulis/Editor: R003