BERITA SUMEDANG.ruber.id – Minimnya alat berat menjadi kendala serius bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang dalam menangani bencana longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengakui hal ini saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu, 29 Maret 2023.
Atang mengatakan, Sumedang merupakan daerah yang rawan longsor, karena merupakan wilayah perbukitan danpegunungan.
Sehingga, saat terjadi bencana longsor, BPBD Sumedang kesulitan dalam mengevakuasi material longsor dari badan jalan atau permukiman karena tidak memiliki alat berat yang memadai.
“Kondisi ini, menjadi semakin sulit jika terjadi longsor besar yang menutup akses jalan dan membutuhkan evakuasi cepat,” ucap Atang.
Dalam penanganan bencana longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang, BPBD Sumedang mengajak masyarakat dan pemerintah desa setempat untuk membantu membersihkan material longsor. Sambil menunggu bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) atau pihak lainnya.
“Namun, terkadang alat berat yang diminta untuk membantu sedang dalam kondisi rusak atau sedang digunakan. Sehingga, penanganan bencana longsor terhambat,” sebut Atang.
Atang mengatakan, alat berat sangat penting dalam penanganan longsor agar berjalan cepat.
Sehingga BPBD Sumedang sangat membutuhkan alat berat tersebut dalam menunjang penanganan bencana di wilayah tersebut.
Bahkan, pihaknya sudah menyampaikan kondisi ini kepada Bupati Sumedang, H Dony Ahmad Munir dan mendapatkan respons positif.
“Pak Bupati akan menganggarkan Rp1 miliar untuk pengadaan alat berat atau bekho ini,” kata Atang.
Atang menambahkan, dengan kondisi seperti ini, BPBD Sumedang terus meningkatkan koordinasi dengan DPUTR, PU Provinsi, dan pihak swasta untuk memperoleh bantuan alat berat. Terutama, ketika terjadi bencana longsor di wilayah Sumedang.
Selain itu, BPBD Sumedang juga terus memperhatikan pemeliharaan sarana prasarana yang dimiliki agar dapat digunakan dengan maksimal saat dibutuhkan.