BERITA SUMEDANG.ruber.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah melakukan pendataan terhadap rarusan kepala keluarga (KK) yang terdampak pembangunan Tol Cisumdawu.
Dari hasil pendataan tersebut, terdapat ratusan KK di tiga desa yang terdampak pembangunan jalan Tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan (Cisumdawu) tersebut.
Menurut Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sumedang, Sjariep Hidayat, terdapat sekitar 223 KK yang terancam oleh Tol Cisumdawu di tiga desa.
Dengan rincian, di Desa Girimukti terdapat 6 KK; di Desa Mulyasari terdapat 19 KK, termasuk sebuah masjid; dan di Desa Sirnamulya terdapat 198 KK.
Sjariep menjelaskan, hasil pendataan tersebut akan diserahkan kepada Asisten 2 atau Asisten Pembangunan Setda Sumedang.
“Penyerahan data ini, akan kami lakukan bersamaan dengan hasil pendataan lainnya. Seperti bangunan dan lahan pertanian yang turut terdampak,” ucap Sjariep.
Sjariep menjelaskan, BPBD Sumedang hanya melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak.
Sedangkan, kata Sjarief, instansi terkait lainnya akan mendata bangunan dan lahan pertanian yang terdampak.
“Semua hasil pendataan yang telah dilakukan oleh Pemkab Sumedang ini, nantinya akan diserahkan kepada Satuan Kerja (Satker) Tol Cisumdawu. Yaitu, sebagai penanggung jawab pembangunan Tol Cisumdawu,” ucap Sjariep.
Sjariep menambahkan, keputusan untuk merelokasi atau memberikan ganti rugi terhadap lahan yang terdampak menjadi kewenangan Satuan Kerja Tol Cisumdawu.
“Pemerintah Daerah Sumedang, hanya memfasilitasi warga yang terdampak dalam proses ini,” ucap Sjariep.