BERITA SUMEDANG.ruber.id – Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak hanya menjadi tempat penampungan air, tetapi juga, menjadi tempat yang diyakini menyimpan harta karun yang sangat berharga.
Menurut beberapa sesepuh yang tinggal di sekitar Waduk Jatigede, ada beberapa aset yang tersebar di beberapa titik di sekitar kawasan makam keramat.
Seperti di Kawasan Makam Embah Dalem Santapura, Ciwangi, Kawasan Makam Prabu Aji Putih, Cipaku, dan Kawasan Tanjakan Embah, Jemah.
Aset ini, diyakini bernilai miliaran rupiah jika dijual. Tetapi, tidak ada orang yang berani mengambilnya.
Kayu Jati Bernilai Miliaran Rupiah, Tak Ada yang Berani Menebang
Banyak orang mengira bahwa, aset yang dimaksud adalah emas atau permata. Tetapi, sesepuh setempat mengatakan bahwa aset yang dimaksud adalah kayu jati yang sudah berusia ratusan tahun.
“Ada sekitar tujuh pohon kayu jati yang diperkirakan memiliki kekuatan magis dan diyakini sebagai harta karun,” ucap Budayawan Sumedang WD Darmawan atau yang akrab disapa Aki Wangsa.
Namun, kata Aki Wangsa, karena sejarah yang kental dengan kekuatan gaib, tidak sembarang orang berani mengambilnya.
Beberapa orang yang mencoba mengambil kayu jati tersebut berakhir dengan nasib buruk.
Dalam beberapa kasus, mereka yang mencoba menebang kayu jati itu mengalami sakit secara tiba-tiba.
Bahkan, melihat cahaya atau percikan darah saat kapak ditancapkan pada kayu jati tersebut.
Sejak Waduk Jatigede dibangun dan kawasan makam-makam tersebut tergenang air, kayu jati tersebut menjadi harta karun yang menunggu untuk diambil.
Aki Wangsa mengatakan, banyak pembeli yang tertarik untuk membeli kayu jati tersebut, dan harganya dapat mencapai miliaran rupiah.
“Bahkan, ada pembeli dari luar negeri yang tertarik membeli kayu jati tersebut melalui perantara orang Jakarta.”
“Namun, karena kekuatan gaib yang masih melekat pada kayu jati tersebut, tidak sembarang orang berani mengambilnya,” jelas Aki Wangsa.
Kisah tentang harta karun di Waduk Jatigede ini menambah cerita tentang kekayaan alam Indonesia yang tidak habis-habisnya.
Sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya alam, kita perlu menjaga kelestarian dan keberadaan aset-aset berharga seperti kayu jati ini untuk generasi berikutnya.
“Kita juga perlu menghormati sejarah dan kekuatan gaib yang melekat pada suatu tempat atau benda agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap Aki Wangsa.