BERITA SUMEDANG.ruber.id – Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, pertanian tetap menjadi sektor yang krusial dalam menggerakkan perekonomian Indonesia.
Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan daerah saat ini mencapai 12.4%.
Kadin Impact Award
Sebagai wujud perhatian dan komitmen terhadap pengembangan ekonomi daerah, Kadin Indonesia menyelenggarakan program Kadin Impact Award.
Selain memberikan penghargaan kepada program-program yang berdampak ekonomi, program ini juga bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas dan dampak yang lebih luas dari program-program tersebut.
Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus dalam program Kadin Impact Award adalah sektor pertanian.
Di sinilah program Cakra Desa, yang menjadi unggulan Kadin Provinsi Jawa Barat, terfokus.
“Program ini, bertujuan untuk memberdayakan petani di Jawa Barat dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Melalui pendampingan, penyediaan sarana produksi pertanian, akses pasar dan logistik pemasaran, serta pendanaan bagi para petani setempat,” ujar Arsjad.
Kadin Provinsi Jawa Barat menjalankan program ini melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dalam ekosistem pertanian. Mulai dari Badan Usaha Milik Desa, CROWDE, Poktan dan Gapoktan yang berbadan hukum, hingga pemilik lahan pertanian.
“Aktivitas pertanian masih menjadi penyedia lapangan kerja terbesar di Indonesia. Data BPS mencatat sekitar 40.69 juta orang atau 29,96% dari total penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian,” ucap Arsjad.
Namun, petani kecil masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
“Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi program Cakra Desa dari Kadin Jabar yang bekerja sama dengan Crowde dan Bumdes untuk mendukung para petani di Jawa Barat,” ujar Arsjad.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi, Yukki Nugrahawan Hanafi, menilai Kadin Provinsi Jawa Barat dan Kadin Kabupaten Sumedang berhasil menjalin kolaborasi yang sukses.
Selain itu, berhasil menghubungkan berbagai pihak dalam pengembangan program ini. Termasuk CROWDE, BUMDes, dan pihak terkait lainnya.
“Program ini didasarkan pada nilai-nilai inklusif, kolaboratif, dan progresif yang dianut oleh Kadin Indonesia.”
“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari Badan Usaha Milik Desa, CROWDE, Poktan dan Gapoktan yang berbadan hukum, hingga pemilik lahan pertanian, saya percaya Kadin Provinsi Jawa Barat berhasil memberdayakan petani di Jawa Barat,” kata Yukki.
Program Cakra Desa
Ketua Kadin Provinsi Jawa Barat, Cucu Sutara, menjelaskan, program Cakra Desa tidak hanya memberdayakan petani Indonesia.
Tetapi juga, mengelola lahan tidur desa agar kembali produktif dengan memanfaatkan akses finansial dan teknologi yang disediakan oleh CROWDE.
“Dalam upaya memberdayakan petani, peran kami adalah sebagai mediator, fasilitator, dan advokat bagi para petani.”
“Kami memberikan pelatihan dan membantu proses perizinan yang diperlukan.”
“Sementara itu, CROWDE membantu petani dengan memberikan akses finansial dan pendampingan dalam budidaya pertanian.”
“BUMDes juga berperan penting dalam membuka akses pasar untuk memasarkan hasil pertanian,” kata Cucu.
Selain itu, Cucu juga menjelaskan bahwa program ini menggunakan lahan tidur milik desa dengan total luas sekitar 10 hektare.
Program Cakra Desa telah berhasil memulai proyek percontohan di Desa Karangnunggal, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, dengan luas lahan 3 hektar yang telah sukses dipanen.
“Selain melaksanakan proyek percontohan, kami juga telah memulai pengembangan tanaman cabai di 19 kabupaten di Jawa Barat.”
“Kami telah melakukan survei lahan di 40 desa, dan 11 di antaranya sedang dalam proses kerjasama,” sambung Cucu.
Dirikan ATAP
Direktur Utama CROWDE, Yohanes Sugihtononugroho menambahkan, mereka juga telah mendirikan rumah ATAP (Aspirasi Tanggap Petani) sebagai tempat tinggal bagi petugas yang memantau secara detail kegiatan program Cakra Desa.
Peresmian rumah ATAP juga menjadi salah satu acara dalam roadshow Kadin Impact Award di Sumedang.
“Rumah ATAP bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga menjadi sarana bagi para petani dan BUMDes untuk saling berbagi pengalaman dan mencari solusi atas kendala yang dihadapi dalam budidaya pertanian,” kata Yohanes.
Melalui program Cakra Desa, kolaborasi antara Kadin Provinsi Jawa Barat, Crowde, dan berbagai pihak terkait lainnya telah menciptakan dampak positif bagi puluhan petani di Sumedang.
Diharapkan, program ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan petani serta pertumbuhan ekonomi daerah.