Pemkab Sumedang Bersama BISA Turunkan Stunting

Pemkab Sumedang Bersama BISA Turunkan Stunting
Ist/R015/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Pemkab Sumedang bersama tim Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) menggelar Workshop Phase Out di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu (29/5/2024).

Workshop dibuka Pelaksana Harian Asda Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Ili dengan menghadirkan empat orang narasumber dari DPPKBP3A, Dinkes, Bappppeda dan DPMD.

Workshop ini, dirangkaikan dengan Penyerahan Program BISA Jawa Barat untuk Pemkab Sumedang serta Pembahasan Rencana Aksi setelah Phase Out Program BISA.

Menurut Ili, Pemkab Sumedang telah melakukan MoU tanggal 28 Desember 2020 untuk Program BISA mendukung Aksi Konvergensi Stunting.

“Alhamdulillah, kami sudah melakukan penandatanganan tahun 2020 untuk melakukan edukasi penanganan stunting. Terutama, meningkatkan kualitas gizi balita dan anak serta menumbuhkan budaya sehat anak dan remaja,” ujarnya.

Pemkab Sumedang, kata Ili, mengapresiasi program BISA yang menyiapkan berbagai strategi menarik.

“Tidak hanya penyuluhan tetapi dilakukan melalui bentuk permainan serta edukasi yang disesuaikan dengan kebiasaan di masing-masing daerah,” ujarnya.

Ili mengatakan, program BISA sangat membantu penanganan stunting di Sumedang dan itu terbukti angka stunting terus menurun.

“Itu atas hasil kolaborasi semua pihak, dan ini merupakan exit, mudah-mudahan program ini bisa diadopsi menjadi program di desa, kecamatan,” katanya.

Sementara itu, Senior Program Manager BISA mengatakan, BISA merupakan paket intervensi terpadu untuk mendukung program pemerintah. Melalui, intervensi gizi-spesifik dan gizi sensitif untuk menurunkan stunting.

Hal ini, sebagaimana tertuang dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting tahun 2018-2024.

BISA, dijalankan melalui kerjasama Save the Children dan Nutrition International dalam periode 2019-2024.

Tujuannya, untuk mengurangi stunting dengan meningkatkan status gizi dan perilaku hidup sehat anak perempuan remaja, wanita usia reproduksi, dan anak-anak di bawah usia dua tahun di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Jawa Barat.

“Target BISA yakni mengimplementasikan pelatihan dan pendampingan untuk keluarga 1000 hari pertama serta remaja.”

“Strategi program BISA, mendorong terjadi perubahan perilaku di level individu dan masyarakat. Melalui, pendekatan sosial dan komunikasi perubahan perilaku, penguatan sistem kesehatan dan kapasitas tata kelola perencanaan dan penganggaran pemerintah,” katanya.