BERITA SUMEDANG.ruber.id – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia menjadikan Kabupaten Sumedang sebagai lokus Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (Stula PKP) tahun 2024 dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati dihadapan para peserta studi mengakatan, Kabupaten Sumedang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
“Pemkab Sumedang terus berupaya untuk mengembangkan inovasi dan meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan.”
“Sehingga, dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Tuti.
SPBE, memiliki manfaat bagi masyarakat. Di mana, masyarakat memperoleh layanan yang mudah, murah dan cepat.
Sumedang, memiliki platform digital yang memberi kemudahan bagi masyarakat.
Di antaranya Whatsapp Kebutuhan Informasi dan pelayanan Online (Wa Kepo) yang mengintegrasikan pelayanan publik. Mencakup layanan publik, pariwisata, kuliner, UMKM, dan info tentang Sumedang lainnya.
“Dalam konteks tata kelola pemerintahan, Pemkab Sumedang memiliki berbagai potensi dan inovasi yang dapat dijadikan studi kasus serta bahan pembelajaran.”
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, akan terjadi pertukaran informasi dan pengalaman yang konstruktif antara para peserta dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Sumedang,” katanya.
Tuti berharap, melalui studi lapangan ini, para peserta dapat memperoleh wawasan baru, pengalaman berharga.
Selain itu, menjadi inspirasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin di lingkungan pemerintahan masing-masing.
Sumedang Miliki Keunggulan Inovasi
Sementara itu, Kepala Pusdiklat Manajemen Pertahanan Wasono mengatakan, Stula PKP merupakan salah satu mata pelajaran dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. Untuk membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan kepemimpinan pelayanan.
Pemkab Sumedang dipilih menjadi lokus Stula PKP, karena Sumedang memiliki keunggulan inovasi yang dibuktikan dengan begitu banyaknya penghargaan yang diterima.
“Studi Lapangan menjadi salah satu mata pelatihan yang penting untuk diimplementasikan sebelum memasuki proses merancang aksi perubahan kualitas pelayanan publik,” katanya.
Jumlah peserta sebanyak 40 orang berasal dari beberapa unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertahanan.
Dengan studi lapangan ini, peserta pelatihan dapat memperoleh data dan informasi yang akurat. Sebagai bahan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengukur, dan membandingkan suatu kegiatan dalam menciptakan strategi untuk meningkatkan kinerja pelayanan.
“Semoga apa yang diberikan selama kunjungan ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif. Tentang berbagai program dan inovasi yang telah dilakukan Kabupaten Sumedang,” katanya.