BERITA SUMEDANG.ruber.id – Pemkab Sumedang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) melakukan rehabilitasi terhadap 11 jaringan irigasi yang tersebar di beberapa kecamatan.
Langkah ini diambil, untuk mendukung peningkatan Indeks Pertanaman (IP) khususnya bagi petani tembakau di wilayah tersebut.
Sekretaris Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Sumedang, Denny Kuswaya menjelaskan, rehabilitasi ini dikelola oleh Bidang Sumberdaya Air (SDA) Dinas PUTR dengan menggunakan anggaran DBHCHT tahun 2024.
Tujuannya, untuk memperbaiki infrastruktur pengairan yang selama ini menjadi kendala bagi para petani.
“Rehabilitasi jaringan irigasi ini, merupakan bagian dari prioritas daerah untuk mendukung perkebunan. Terutama, dari segi pengelolaan sumber daya air.”
“Kami berharap, langkah ini dapat membantu peningkatan IP pertanian, khususnya bagi para petani tembakau,” kata Denny saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/9/2024).
Menurutnya, masalah utama yang dihadapi oleh petani di Sumedang adalah kerusakan pada jaringan irigasi. Seperti, kebocoran yang mengganggu pasokan air ke lahan pertanian.
Hal ini, berdampak langsung pada kemampuan petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman mereka.
Oleh karena itu, Denny menegaskan bahwa anggaran DBHCHT 2024 di Dinas PUTR difokuskan untuk memperbaiki jaringan irigasi di daerah irigasi (DI) tersebut.
Proyek rehabilitasi mencakup 11 lokasi yang tersebar di tujuh kecamatan.
Yakni Kecamatan Ujungjaya, Kecamatan Rancakalong, Kecamatan Ganeas.
Kemudian, Kecamatan Situraja, Kecamatan Paseh, Kecamatan Tanjungmedar, dan Kecamatan Sumedang Selatan.
Rata-rata panjang jaringan irigasi yang direhabilitasi di setiap lokasi mencapai 78 meter kubik.
Tingkatkan Hasil Pertanian secara Keseluruhan
Denny menambahkan, selain membantu petani tembakau, perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian secara umum di Kabupaten Sumedang.
“Kami berharap, dengan jaringan irigasi yang lebih baik, kebutuhan air selama musim tanam dapat terjamin.”
“Sehingga, produktivitas para petani, baik dalam hal tembakau maupun komoditas lain, dapat meningkat,” kata Denny.
Langkah rehabilitasi ini, dinilai krusial bagi keberlangsungan usaha pertanian di Kabupaten Sumedang.
Pasokan air yang lancar selama musim tanam akan berpengaruh besar terhadap ketersediaan bahan baku yang dihasilkan oleh para petani. Terutama, tembakau yang menjadi salah satu komoditas andalan daerah.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui perbaikan infrastruktur irigasi, para petani tembakau di Sumedang diharapkan dapat terus meningkatkan hasil tanam mereka. Hingga pada akhirnya, akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah.***