Cerita Kopda Rudi, Raider Yonif 301/Prabu Kian Santang saat Puasa Ramadan di Hutan Belantara

Cerita Kopda Rudi, Raider Yonif 301/Prabu Kian Santang saat Puasa Ramadan di Hutan Belantara
Para Raider Yonif 301/Prabu Kian Santang saat menjalani puasa Ramadan di hutan belantara. ist/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Kopda Rudi, Raider Batalion 301/Prabu Kian Santang, yang kini bertugas sebagai sopir Dandim 0610/Sumedang selalu bersemangat ketika memasuki bulan suci Ramadan.

Bagi Kopda Rudi, tidak ada alasan untuk batal puasa selama Ramadan.

Ia menuturkan, bahwa ibadah puasa di bulan Ramadan, merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim.

“Wajib itu kan, bila dikerjakan mendapat pahala, bila tidak dikerjakan mendapatkan siksa atau dosa,” tegasnya kepada ruber.id, saat berbincang di sebuah kedai kopi di wilayah Sumedang, Senin (4/4/2022) malam.

Untuk ia pribadi, puasa Ramadan bukan sebuah hal yang membebaninya. Apapun alasanya, tidak terkait pula dengan urusan pekerjaan atau hal lainnya.

Pengalaman Puasa Kopda Rudi Selama Latihan di Hutan

Ia menceritakan pengalamannya, saat latihan Raider yang dilaksanakan selama 3 bulan lamanya. Di mana, dalam 3 bulan latihan, 1 bulan di antaranya merupakan bulan Ramadan.

“Saya ceritakan ya, dulu itu saat latihan Raider, satu bulan itu bulan Ramadan. Sebagai muslim, saya puasa. Selama latihan, hanya 5 kali batal puasa, itu pun karena saya mengalami muntah,” katanya.

Sebagai seorang tentara, berpegang teguh terhadap apa yang ia yakini adalah bagian dari mental yang ditanamkan. Selain itu, tak gentar dan tidak bisa goyah saat mengemban tugas dari pimpinan.

“Sekarang umpamanya puasa itu kan sama dengan tugas dari Tuhan, ya selama itu bisa dilaksanakan, maka laksanakan. Saya itu dulu bisa batal karena muntah, 5 kali saya batal puasa, kelima kalinya saya muntah,” tuturnya diakhiri tawa.

Ia menyebutkan, saat mengalami muntah itu karena ia dan tim mendapatkan sanki atas kesalahan-kesalahan saat latihan. Saat itu, tim diperintahkan oleh pelatih, timnya terlambat.

“Kami satu tim telat saat diperintahkan kumpul oleh pelatih. Akibatnya, kami satu tim berguling-guling dalam kondisi serta jarak yang membuat saya itu muntah,” katanya.

Baginya, rangkaian latihan yang tidak membuatnya menjadi muntah, tidak menjadikanya batal puasa, tidak pula meninggalkan salat.

“Sekalipun kondisinya di hutan, jika dalam 1 tim berisi 10 personel Raider. Maka, kami bergantian melaksanakan salat, di samping yang lainnya berjaga,” ucapnya.

Sebelumnya, kata Kopda Rudi, latihan raider merupakan latihan khusus. Tentu, dengan materi yang khusus pula. Maka berbicara bobot, beratnya latihan tentu lebih dari latihan dasar atau pendidikan.

Rudi mengatakan, pada intinya, puasa itu merupakan kewajiban bagi umat muslim. Jadi, sebisa mungkin laksanakan dengan sebaik-baiknya puasa sesuai yang diajarkan oleh agama.

“Salah narasumber, saya ini bukan ustaz. tapi ya intinya saya menyarankan, untuk puasa ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya puasa,” katanya.

Penulis: dedi suhandi/Editor: R003