BERITA SUMEDANG.ruber.id – Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) wilayah Priangan akan menggelar Seminar Guar Budaya di Kabupaten Sumedang.
Dengan menghadirkan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir, pihak Keraton Sumedang Larang dan tokoh masyarakat Sumedang. Pada Penutupan Safari Ramadan Himasal Daerah Priangan.
KH Masrur Jaenal selaku Ketua Himasal Priangan mengungkapkan hal itu di hadapan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir saat bersilaturahmi di Ruang Kerja Bupati Sumedang, Rabu (6/4/2022).
“Acara hasil kerja sama Himasal Priangan dengan Lesbumi PWNU Jabar ini rencananya bakal digelar di Pondok Pesantren Al-Hikamusalafiyah Tanjungkerta, 25 April 2022 mendatang,” kata KH Masrur.
Masrur menjelaskan, setiap bulan Ramadan, para alumni santri Lirboyo mendapatkan tugas. Yaitu, untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat di daerahnya masing-masing.
“Kebetulan santri Sumedang, Bandung, dan Garut masih satu naungan dalam Himasal Priangan. Tiga tahun kami laksanakan bergiliran. Untuk sekarang lokasinya di Sumedang,” ujarnya.
Masrur menjelaskan, tema yang dari Seminar Guar Budaya ialah Kiprah, Perjalanan, dan Perkembangan NU di Sumedang.
“Tema ini karena latabekalangi Sumedang memiliki basis NU yang kuat. Kami mengangkat tokoh-tokoh yang memang berpengaruh dan berperan penting dalam perkembangan NU. Salah satunya, Mama Syatibi,” ungkapnya.
Bupati Sumedang Apresiasi Himasal
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengapresiasi Himasal Priangan yang telah mengabdikan diri dalam membina umat.
Selain itu, membina akhlak moral, dan memperdalam agama. Terutama, dalam mengembangkan faham Ahlus Sunnah Waljamaah.
“Terimakasih atas segala bentuk perhatian dan bantuan dari alumni Lirboyo Sumedang, hadir menjadi bagian solusi serta berkontribusi memajukan Sumedang,” katanya
Dony juga menyambut baik rencana tersebut dan akan berupaya membantu penyelenggaraan acaranya.
Sehingga, dapat memberikan kesan dan makna yang mendalam bagi warga Sumedang yang menjadi binaannya.
“Semiga berbekas, dan menjadi motivasi warga untuk menitipkan putra-putrinya belajar di pesantren,” katanya.
Editor: R003
