Oleh karena itu, kata Dony, kehadiran para kafilah sebanyak 2000 orang, beserta rombongannya dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Barat harus dimaksimalkan untuk mengenalkan berbagai potensi daerah.
Baik parawisata, kuliner, dan produk UMKM yang tentu akan memberikan dampak peningkatan perekonomian warga, dan pelaku usaha di Sumedang.
Hal ini, kata Dony, tentunya harus didukung kesiapan pemerintah dan masyarakat Sumedang untuk mengambil peluang tersebut.
“Kesiapan masyarakat yang harus menunjukkan keramahtamahan (someah), kesiapan hotel, restoran dan fasilitas lainnya.”
“Juga, kesiapan produk yang kita tawarkan, baik jasa maupun barang. Seperti kesiapan destinasi wisata itu sendiri,” jelasnya.
Dony menjelaskan, produk UMKM Sumedang juga harus benar-benar siap.
Sehingga, menjadi oleh-oleh yang berkesan baik kepada para kafilah dan tamu lainnya yang datang ke Sumedang.
“Demikian halnya panitia penyelenggara, tentunya, harus mempersiapkan segala komponen pendukung secara profesional.”
“Supaya, penyelenggaraan MTQ berakhir dengan kesan yang baik di mata para peserta, dan pengunjung MTQ,” jelasnya.
Dony mengatakan, MTQ ke-37 Jabar di Sumedang tentunya bukan hanya hajat pemerintah.
Melainkan, hajat masyarakat Sumedang yang harus mendapatkan dukungan dari semua pihak, agar bermanfaay untuk kemajuan Kabupaten Sumedang. Terutama, dalam peningkatan perekonomian masyarakat.
“Harapan kami nanti saat pelaksanaannya, kasus Covid-19 melandai atau sudah tidak ada lagi,” harapnya.
Penulis/Editor: R003
