BERITA SUMEDANG.ruber.id – Lingkung Seni Dangiang Kutamaya dalam waktu dekat akan menggelar Pasanggiri Tari Klasik Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah.
Renacana itu disampaikan Rd. Widyawati Nur Lesmana yang merupakan cucu dari Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah saat bertemu Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir di Ruang Utama Bupati Lt.2 Setda, Rabu, 7 September 2022.
“Dalam rangka menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap seni dan budaya sendiri, kami akan menggelar Pasanggiri Seni Tari Klasik di Gedung Srimanganti Karaton Sumedang Larang,” ujarnya.
Rd. Widyawati menyebutkan, Lingkung Seni Dangiang Kutamaya adalah salah satu sanggar seni di bawah Keraton Sumedang Larang (KSL) – Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS).
“Kami mengemban amanah untuk melestarikan dan mengembangkan peninggalan leluhur Sumedang Larang, diantaranya Tari Klasik karya Rd. Ono Lesmana,” tuturnya.
Dijelaskan Rd Widyawati, sejak berdiri pada bulan Maret 1974, pihaknya terus berupaya untuk menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap seni dan budaya.
“Kami terus eksis dengan semangat menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah yang dibangun secara berkesinambungan untuk menunjukan kebesaran Sumedang Larang,” katanya.
Dikatakan, tujuan dari pasinggiri sendiri iala memperkenalkan nilai-nilai tradisi budaya kesenian tradisional, mempromosikan potensi dan tradisi, terutama tarian tradisional, dan melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya,” ungkapnya.
“Seni budaya kita memiliki nilai-nilai luhur sebagai aset Bangsa untuk memperkokoh integritas budaya nasional dan menumbuhkan semangat dan rasa memiliki sehingga mempunyai kebanggaan pada seni tari tradisional,” tuturnya.
Ia menjelaskan, para peserta pasanggiri merupakan anggota sanggar tari maupun masyarakat umum yang dibagi ke dalam tiga kategori yaitu Anak-anak usia antara 7 – 12 Tahun, Remaja usia antara 13 – 17 Tahun dan Dewasa 18 Tahun ke atas.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 27, 28, sampai 29 Oktober 2022 pukul 09.00 sampai selesai, ” jelasnya.
Adapun tari yang dikompetisikan adalah delapan tarian karya Rd Ono Kartadikoesoemah terdiri dari 8 tarian.
“Yang pertama adalah Tari Ekalaya, lalu Tari Jakasona, Tari Jayengrana, Tari Gatotkaca, Tari Gandamanah, Tari Topeng Klana, Tari Lenyepan dan Tari Gawil, ” tuturnya.
Bupati Dony menyambut baik atas rencana tersebut dan akan turut mensupport Pasanggiri melalui Disparbudpora Kabupaten Sumedang.
“Saya juga berharap setiap acara yang dilaksanakan oleh pemerintahan bisa dibuka oleh tari klasik untuk menjadi ciri nilai budaya Sunda dengan tari tari khas Sumedang,” imbuhnya.
Bupati juga berharap kegiatan tersebut bisa menggerakkan masyarakat untuk mencintai seni budayanya sendiri.
“Saya juga berharap ada latihan rutin yang jelas dilaksanakan oleh sanggar sehingga mampu menarik masyarakat untuk melihat tarian dan membuka pendaftaran. Akhirnya mampu menumbuhkan semangat dan rasa memiliki,” ucapnya.