Dedi menjelaskan, selain longsor di wilayah Wado. Bencana alam longsor juga terjadi di sejumlah wilayah lainnya di Sumedang, pada Minggu malam.
Longsor, kata Dedi, terjadi di SDN Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
“Kejadian tersebut mengakibatkan pagar tembok SDN Cigendel, sepanjang 10 meter, tinggi 2 meter roboh.”
“Material tanah juga menempel di dinding tembok bagian belakang, dan samping bangunan sekolah. Namun belum mengakibatkan kerusakan,” ungkapnya.
Kemudian, sambung Dedi, longsor juga terjadi di wilayah Kecamatan Pamulihan lainnya.
Yakni, longsor di Jalan Tebing Boma atau Jalan Raya Citali-Rancakalong.
Longsor ini mengakibatkan badan jalan di lokasi kejadian tertutup material longsoran.
“Penanganan longsor di sejumlah wilayah ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD, TNI, Polri dan unsur lainnya,” ucapnya.
Dedi memastikan, dari seluruh kejadian longsor yang terjadi sepanjang Minggu malam ini tidak menimbulkan korban jiwa.
“Tidak korban jiwa, dari bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah pada Minggu malam ini. Akan tetapi, kami imbau warga lebih waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi.”
“Terutama, ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah masing-masing. Tetap waspada dan utamakan keselamatan jiwa,” ucapnya.
Penulis/Editor: R003