Mendagri Apresiasi Berbagai Inovasi Sumedang

Mendagri Apresiasi Berbagai Inovasi Sumedang

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian apresiasi berbagai inovasi yang dimiliki Kabupaten Sumedang.

Mendagri Tito menyampaikan apresiasi itu saat melakukan kunjungan ke Command Center Sumedang, Jumat, 22 Oktober 2022.

“Banyak sekali masukan-masukan kepada saya tentang inovasi-inovasi di Kabupaten Sumedang, terutama terkait teknologi informasi e-Government.”

“Saya kagum karena ini memang hanya bisa terbentuk kolaborasi antara pimpinan, staf dan para petugas di lapangan,” ungkapnya.

Tito mengatakan, smua proses tersebut melibatkan kolaborasi yang luar biasa karena pastinya harus ada proses input atau yang memberikan masukan, dan inputnya melibatkan banyak pihak sampai ke tingkat desa.

“Artinya sistem ini sudah melibatkan banyak para inputer yang harus kita ajarkan terlebih dahulu supaya tidak Gaptek. Lalu ada proses analisis, entah itu manual atau berbasis IT. Selanjutnya adalah user untuk mengambil kebijakan,” ujarnya.

Tito menyebutkan, Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda merupakan orang-orang yang menyukai knowledge sehingga tidak kaget dengan istilah-istilah terminologi asing dan yang lainnya.

Menurut Tito, birokrat yang membuat keputusan tanpa didasari teori lebih mirip seperti penjudi karena setiap keputusan harus ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang terukur dan ilmiah. 

Ia juga mengutip kalimat dari seorang ilmuwan bernama Joseph Stiglitz.

“Berteori saja tanpa ditindaklanjuti dengan membuat kebijakan, itu adalah untuk para akademik. Sedangkan membuat kebijakan tanpa didasari teori, untung-untungan, for gamblers,” ujar Tito.

Tito menuturkan, dengan digitalisasi, hasil akhirnya adalah sebuah kebijakan yang sudah betul-betul berbasis data atau riil.

“Yang kita lihat sekarang dengan digitalisasi ini hasil akhirnya adalah Bupati sebagai pengambil kebijakan sudah betul-betul berbasis data atau riil. Ini yang saya lihat keunggulan dari sistem e-Government di Kabupaten Sumedang. Jadi pembuatan kebijakan didasarkan saintifik. Untuk merubah kultur ini memang tidak gampang,” tuturnya.

Tito juga mengatakan, dengan adanya Teknologi Informasi (TI) maka akan terjadi perubahan gelombang kebudayaan manusia yang ketiga.

“Pertama ditemukannya budaya peradaban, lalu kedua ditemukannya refolusi industri, dan ketiga ditemukannya teknologi informasi,” ucapnya.

Menurut Tito, progres-progres yang dilakukan oleh Kabupaten Sumedang sudah sangat baik dan bisa terjadi akibat adanya Strong Leader.

“Strong Leader itu tidak hanya memiliki power, kekuasaan, tidak juga hanya memiliki pengikut tapi juga memiliki konsep dan visi. Di sini saya lihat Bupati beserta jajaran memiliki target. Misalnya bukan hanya target di ujung tahun, tapi target mingguan pun bisa dibuat dengan data ini,” ujarnya.

Diungkapkan Tito, jika semua Kepala Daerah bisa berpikir seperti Bupati Sumedang beserta jajarannya, maka kinerja Pemerintah Pusat akan sangat ringan.

“Saya memberikan apresiasi. Saya hanya bisa membanyangkan jika semua kepala daerah berpikir seperti Bupati Sumedang, maka akan enteng sekali pekerjaan bagi pemerintah pusat,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia merasa tidak sia-sia menyempatkan diri datang ke Sumedang.

“Saya tidak punya kata-kata lagi selain apresiasi dan kagum dengan apa yang dikerjakan Bupati beserta jajaran. Saya hanya melihat sesuatu yang beda dan tidak sia-sia saya datang ke sini,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir di Command Centre memaparkan banyak data di hadapan Mendagri, mulai dari data anggaran, kemiskinan, sampai data stunting.

“Semua data di sini real time. Kita update setiap detiknya,” kata Bupati.

Ia juga dalam pemaparannya memberikan beberapa contoh data yang disajikan secara real time, mulai dari pemasukan pajak, SP2D, hingga data stunting yang terus diupdate oleh kader Posyandu.