BERITA SUMEDANG.ruber.id – Penurunan angka kasus stunting menjadi salah satu prioritas dalam program kegiatan Pemkab Sumedang.
Untuk itu, dalam rangka mengetahui dan mengidentifikasi penyebab resiko stunting digelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I Tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2022.
Diseminasi Audit Kasus Stunting tersebut berlangsung, di Ruang Rapat Tadjimalela Bappppeda Kabupaten Sumedang, Selasa, 25 Oktober 2022.
Saat membuka acara, Wakil Bupati Erwan Setiawan mengatakan, masalah stunting telah menjadi perhatian serius pemerintah.
Sehingga, perlu kiranya terus melakukan evaluasi terhadap intervensi yang telah dilakukan. Sekaligus, menentukan langkah-langkah strategis untuk menindaklanjuti permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan.
“Untuk mewujudkan target yang kita harapkan, dibutuhkan koordinasi dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak.”
“Baik dari bidang kesehatan, pangan dan gizi serta lingkungan yang memadai yaitu sanitasi, jamban keluarga dan ketersediaan air bersih serta pola asuh Balita,” ucapnya.
Erwan menuturkan, yang terpenting adalah rencana tindak lanjut hasil audit berupa intervensi kegiatan pada sasaran dengan penanggungjawab dari beberapa dinas/instansi terkait.
“Intervensi kepada Balita yang menjadi sasaran kegiatan pelaksanaannya ada yang bersifat segera dan terencana,” ujar Wabup.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ani Gestaviani mengatakan, audit kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan BKKBN Nomor 12/2021. Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting .
“Percepatan penurunan angka stunting untuk tim audit kasus stunting di Kabupaten Sumedang telah dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang Nomor 223 Tahun 2022,” terangnya.
Ani juga menyebutkan, identifikasi resiko pada audit kasus stunting adalah untuk menemukan resiko-resiko potensial. Penyebab langsung dan tidak langsung terjadinya stunting pada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, Baduta, dan Balita.
“Sedangkan penyebab resiko pada audit kasus stunting ini adalah identifikasi faktor penyebab langsung stunting di tingkat individu pada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, Baduta dan Balita,” ucapnya.