BERITA SUMEDANG.ruber.id – “Buka, buka, buka, buka,” teriak ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumedang saat menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor Sekretariat DPRD Sumedang, Rabu (13/4/2022) siang.
Merasa kesal karena keinginan untuk memasuki gedung ini tak didengar, beberapa mahasiswa melakukan aksi segel kantor DPRD Sumedang, dengan menggunakan spanduk.
Dalam aksinya, para pengunjukrasa menyuarakan empat tuntutan dengan aksi long march yang dimulai dari Islamic Center Sumedang, menuju kantor DPRD Kabupaten Sumedang.
Ratusan mahasiswa ini berasal dari UPI, Unsap, Unwim, dan Universitas Koperasi Indonesia atau Ikopin University.
Dalam orasinya, ratusan mahasiswa ini dengan tegas menolak kenaikan harga BBM, kenaikan tarif PPN.
Kemudian, kenaikan harga minyak goreng, dan penolakkan akan wacana presiden 3 periode.
Aksi mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personel TNI, Polri, dan Satpol PP.
Personel gabungan ini siaga di sekitar lokasi aksi unjukrasa berlangsung.
“Yang miskin tambah miskin, yang kaya makin kaya, setuju?,” petikan dari teriakan salah satu orator.
“Setujuuuuuuu,” jawab ratusan mahasiswa.
“Minyak goreng ada tidak?,” tanya orator.
“Tidaaakkkkkk,” riuh jawab mahasiswa.
“Kawan-kawan, di tengah kondisi Covid-19, pemerintah malah menaikkan tarif PPN. Salah satunya, berimbas pada harga sembilan bahan pokok, setuju tidakkkkkk kawan-kawan,” seru orator.
“Tidaaakkkk,” jawab mahasiswa secara serempak.
“Tuan dan tuan yang berada di dalam (gedung DPRD), kami tunggu sampai 15 menit. Kalau tuan tidak keluar menemui mahasiswa, maka kami yang masuk ke sana,” kata orator lainnya.
“Kita berkumpul di depan gedung DPRD ini, sebab ada yang gagal, betuuuuul,” teriak orator.
Sebuah spanduk besar bertuliskan “GEDUNG INI DISEGEL PEMILIKNYA RAKYAT” terpampang di depan gerbang DPRD Sumedang.
Orasi 2 Jam Ditemui Ketua DPRD
Setelah berorasi lebih dari dua jam, massa aksi pun akhirnya ditemui langsung oleh Ketua DPRD Sumedang Irwansyah Putra untuk langsung beraudiensi.
Sebelumnya, aksi unjukrasa tersebut berjalan dengan damai. Meski, beberapa peserta unjukrasa sempat mengalami lecet-lecet pada bagian kaki akibat berjalan sejauh sekitar 1.4 kilometer, demam hingga sekitar 10 orang di antaranya mengalami pingsan.
Namun, mereka sudah mendapat penanganan dari petugas media Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumedang.
Penulis: Dedi Suhandi/Editor: R003
