BERITA SUMEDANG.ruber.id – Sejak kendaraan proyek Tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan (Cisumdawu) menggunakan Jalan Legok Conggeang, jalan berstatus milik kabupaten ini seperti walungan saat (Sungai kering).
Kondisi ini makin parah jika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang dan sekitarnya.
Air berwarna coklat keruh membanjiri Jalan Legok Conggeang, layaknya walungan, dengan ketinggian air mencapai betis orang dewasa.
“Ini kejadian begini, sejak kendaraan proyek Tol Cisumdawu menggunakan jalan ini seperti walungan saat.”
“Kalau turun hujan, jalannya seperti walungan beneran,” ucap warga Conggeang Hendi, 38, kepada ruber.id, Minggu, 22 Januari 2023.
Menurut Hendi, terjadinya banjir itu setiap turun hujan deras. Adapun penyebabnya, drainase atau saluran air di sepanjang jalan tidak dapat menampung air.
Drainase atau saluran air, makin kecil malah tertutup oleh tanah dan batuan.
“Itu karena sekarang banyak kendaraan besar yang mengangkut material atau alat berat melintas. Sehingga, jalan ambles di bagian bahu jalan,” kata Hendi.
Hendi menjelaskan, jika kondisi drainase dibiarkan seperti itu, sudah pasti setiap turun hujan akan banjir di sepanjang jalan.
“Bayangkan kalau terus menerus terjadi banjir di sepanjang jalan itu, tidak menutup kemungkinan bangunan sekolah SMAN Conggeang dan beberapa bangunan rumah akan tergerus oleh air. Sehingga, bangunan akan roboh,” sebutnya.
Untuk itu, warga sekitar sangat berharap kepada pihak pemerintah jangan membiarkan kejadian ini.
“Tolong perhatikan, dan segera mengantisipasinya. Karena, dengan adanya proyek Tol Cisumdawu ini, sangat keresahkan.”
“Tidak hanya penguna jalan saja yang merasa terganggu dan kecewa, tapi, warga di sepanjan jalang yang terimbas banjir pun, merasa resah dan tidak nyaman,” ucapnya.
