Sekda Sumedang: Jangan Pernah Salah Obat

Jangan Pernah Salah Obat Sumedang

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang Herman Suryatman meminta agar proses pemerintahan di Kabupaten Sumedang selalu berbasis data agar segala pengambilan kebijakan selalu tepat.

Hal itu, ia sampaikan saat memimpin apel pagi di lingkungan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Senin, 31 Oktober 2022.

Apel tersebut diikuti oleh para pejabat dan staf di lima perangkat daerah lingkup PPS yakni Setda, Bappppeda, BKPSDM, BKAD dan Bappenda.

“Semua keputusan harus berdasarkan diagnosa yang tepat atas permasalahan yang dihadapi berupa data. Jangan sampai salah obat dan salah dosis,” katanya.

Ia mencontohkan, dalam penanganan stunting pun harus benar-benar berdasarkan data dan tidak bisa semua dipukul rata.

“Jadi tidak semua kasus stunting ditangani dengan pemberian makanan tambahan karena penyebabnya belum tentu semua kekurangan gizi,” ujarnya.

Begitu juga dalam jumlahnya tidak bisa disamakan semua karena yang terjadi justru bisa over dosis.

“Misalnya untuk mengatasi permodalan UMKM kita berikan kredit. Tapi jangan sampai over dosis, dengan memberikan lebih dari yang dibutuhkan. Bisa-bisa malah membeli di luar yang perlu,” tuturnya.

Ia menyampaikan, Sumedang meraih tata kelola data terbaik di Jawa Barat, bahkan di tingkat nasional. Namun dari segi pemanfaatan data masih belum optimal.

“Dilihat dari penggunaan berbagai aplikasi yang ada seperti Open Data Bapokting, e-Simpati, dan e-SAKIP baik tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa belum optimal pemanfaatannya,” tuturnya.

Oleh karena itu, perlu adanya mobilisasi para kepala SKPD dan camat untuk memanfaatkan berbagai aplikasi tersebut guna mendorong penanganan yang tepat atas permasalahan di masyarakat.

“Saya minta agar keliling ke tiap kecamatan. Desa-desanya diundang untuk diedukasi terus. Jangan bosan. Sayang penyajian datanya sudah bagus tetapi tidak dimanfaatkan,” kata Sekda.

Ia berharap bahwa apa yang sudah diraih dapat dipertahankan dengan cara memanfaatkan data yang ada.

“Prinsipnya good data, good decision and good result. Data yang bagus mendorong pengambilan keputusan yang bagus dan hasilnya pun akan bagus,” ujarnya.