Seni Bonsai di Sumedang, dari Sampah Jadi Rupiah

Seni Bonsai di Sumedang, dari Sampah Menjadi Rupiah

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Menekuni hobi seni bonsai menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Apalagi Kabupaten Sumedang diakui secara nasional sebagai gudangnya bahan bonsai.

Hal tersebut yang mendorong Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Sumedang menggelar Gebyar Pameran Bonsai Terbuka  bekerja sama dengan Pemerintah Desa Citimun.

“Saya melihat para pebonsai di beberapa daerah di Sumedang sudah bisa menjalani bisnis bonsai yang hasilnya cukup memuaskan,” ucap Agus Wahidin selaku Ketua PPBI Kabupaten Sumedang pada pembukaan pameran di Lapangan Bola Desa Citimun Kecamatan Cimalaka, Sabtu (6/8).

Menurutnya, bagi para penggemar bonsai pameran tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan, tapi ia ingin memperkenalkan bonsai lebih luas kepada masyarakat umum.

“Dalam pameran dan kontes bonsai ini ada nilai sisi ekonominya karena menghasilkan transaksi dan komersil,” ujarnya.

Agus mengatakan, organisasinya bekerja sama dengan Pemerintah Desa Citimun Kecamatan Cimalaka menggelar pameran tersebut sebagai agenda tahunan PPBI.

“Jadi pameran ini merupakan ajang kontes yang rutin setiap tahun dan tahun ini diselenggarakan di Citimun Kecamatan Cimalaka,” jelasnya.

Dijelaskan Agus, pameran tersebut tidak hanya ditujuka  untuk para penggemar bonsai di Kabupaten Sumedang, tetapi juga para penggemar bonsai dari kabupaten/kota tetangga di Jawa Barat.

“Untuk jumlah peserta dalam kontes ini sebanyak 760 orang yang tidak hanya dari Kabupaten Sumedang, tetapi diikuti juga oleh peserta dari Majalengka, Kuningan, Indramayu, Cirebon,  Subang, Bandung dan Cianjur,” imbuhnya.

Dikatakan Agus, filosofi bonsai adalah mengubah sampah menjadi rupiah.

“Jadi dimana pohon yang sudah menjadi tunggul, oleh para penggemar bonsai diambil kemudian dengan ilmu, ketelatenan, kesabaran dipelihara sehingga mampu menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi,” tuturnya.
Agus menyebutkan kegiatan pameran  juga diharapkan mampu menarik minat generasi muda di Kabupaten Sumedang bahkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat untuk menekuni hobi seni bonsai.

“Para generasi muda bisa melihat dan ‘berguru’ bagaimana bonsai yang bagus dan mampu tampil di kontes yang lebih tinggi. Jadi dalam kegiatan ini ada nilai kompetisi dan pembelajaran,” ujar Agus.