Sementara itu, dalam kesempatan ini, Sutrisno juga berkunjung ke Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang.
Sutrisno menyalurkan bantuan sejumlah mesin bagi kelompok tani yang berada di 5 desa.
Di antaranya, mesin perontok padi dan jagung yang Sutrisno serahkan langsung kepada petani.
Terlihat, 5 unit alat berupa mesin guna membantu petani dalam melaksanakan panen. Yang mana, tiga di antaranya adalah alat perontok padi.
Saat penyerahan alat pertanian tersebut, Sutrisno berharap, dengan alat itu, petani bisa lebih diringankan dalam ongkos panen. Terutama, pada saat proses perontokkan padi dan jagung.
Selain itu, Sutrisno berharap, pemerintah daerah lebih aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Sumedang.
“Ketahanan pangan di negara kita ini, kan selalu mengandalkan impor. Padahal, kita tahu bahwa tanah Indonesia ini adalah tanah yang subur makmur,” ucapnya.
Sutrisno juga berpesan kepada dinas terkait, bahwa urusan ketahanan pangan sudah didelegasikan, oleh presiden kepada pemerintah daerah.
Maka, peran aktif dari daerah otonomnya, sangat diperlukan untuk kemudian nanti dikembangkan bersama pemerintah pusat.
“Maka dari itu, Pak Kadis, jadi pemerintah daerah otonom tidak serta merta masuk begitu saja ke pemerintah daerah.”
“Sehingga harapanya adalah, proaktif daerah otonom untuk menyampaikan segala persoalan yang dibutuhkan oleh daerahnya,” sebutnya.
Sutrisno mengakui, ia diamanatkan oleh undang-undang untuk memperjuangkan daerah pilihannya.
“Tapi bagaimana saya bisa tahu apa saja persoalan dan kebutuhan yang diperlukan daerah jika tidak ada tindakan proaktif daerah, untuk menyampaikan kepada saya,” jelasnya.
Penulis: dedi suhandi/Editor: R003