Tahun 2022 Sumedang Melesat, Ini Instruksi Bupati Dony

Tahun 2022 Sumedang Melesat, Ini Instruksi Bupati Dony

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Sesuai dengan tagline Tahun 2022, Sumedang Melesat. Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir meminta segenap perangkat daerah agar mengeksekusi dengan cepat program kegiatan di awal tahun dan tidak menumpuknya di akhir.

Pesan tersebut ia sampaikan pada kegiatan Refleksi dan Evaluasi Kinerja 2021 yang diikuti oleh para Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Kepala Desa, di Gedung Negara, Sumedang, Senin (10/1/2022).

“Februari ini saya sudah minta harus ada program yang dieksekusi, terutama program (penanggulangan) kemiskinan dan pengangguran,” ujarnya.

Dony mengatakan, hal tersebut sebagai komitmen Pemda Kabupaten Sumedang untuk memberikan pelayanan lebih berkualitas dan cepat (Melesat) di Tahun 2022.

“Kita buat edaran ke tiap perangkat daerah, termasuk kecamatan agar semua mengakselerasi penyerapan anggaran di awal tahun,” katanya.

Bupati juga akan memantau capaian penyerapan anggaran masing-masing SKPD yang ditampilkan melalui ‘dashboard’ yang format digitalnya disiapkan Diskominfosanditik.

“Tiap bulan akan kami lakukan evaluasi. Datanya bisa ditampilkan di dashboard e-Office di samping evaluasi langsung ke masing-masing dinas dan kecamatan,” ujarnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Herman Suryatman yang menyatakan bahwa Alokasi Kas Bulanan (AKB) bisa diakselerasi di awal tahun dengan catatan sesuai dengan koridor yang ada.

“Kegiatan-kegiatan di Triwulan III dan IV bisa ditarik ke Triwulan II, bahkan ke Triwulan I. Lebih cepat mencairkan itu lebih baik, dengan catatan harus akuntabel,” ucapnya.

Ia pun berencana untuk menyiapkan insentif bagi SKPD yang cepat dalam penyerapan anggarannya untuk memotivasi.

“Tentu ini akan menambah energi para Kepala SKPD untuk bekerja cepat di awal tahun. Jangan seperti 2021, sebagian kegiatan disimpan, diserap di akhir tahun. Itu merugikan kita semua,” ujarnya.

Bahkan menurutnya, anggaran kegiatan belum cair sekalipun, kalau bisa diselenggarakan, maka tidak masalah.

“Kita jangan terjebak dengan anggaran. Bahkan sebelum anggaran diserap pun, kita bisa tetap bekerja. Contohnya untuk kegiatan edukasi SAKIP Desa, kecamatan tidak usah nunggu anggaran (cair) karena bisa memanfaatkan Forum Minggon,” katanya.

Penulis/Editor: Bam