UMKM Expo di Sumedang Jadi Ajang Unjuk Gigi BUMDes

UMKM Expo di Sumedang Jadi Ajang Unjuk Gigi BUMDes

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Selain sebagai sarana promosi para pelaku UMKM Sumedang, even UMKM Expo Gelar Budaya. Ternyata, juga menjadi momentum bagi BUMDes dan desa se-Kabupaten Sumedang untuk unjuk gigi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Pembangunan dan Kerjasama Desa (Pepkades). Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sumedang Iwan Hermawan menyampaikan hal tersebut di lokasi Pameran UMKM Expo Gelar Budaya, Sabtu, 6 Agustus 2022.

“Di Bidang Pepkades DPMD kita juga membina Bumdes. Jadi melalui kegiatan yang dilaksanakan sekarang menjadi momentum untuk memastikan bahwa Bumdes juga menjadi bagian di perekonomian pedesaan,” katanya.

Menurut Iwan, BUMDes ke depannya akan menjadi ‘rumah besar’ perekonomian di pedesaan.

“Ke depan kita menginginkan UMKM yang ada di desa, kelompok-kompok tani, atau siapapun yang punya potensi ekonomi di desa diwadahi oleh Bumdes,” ujarnya.

Iwan menyebutkan, pada pameran UMKM Expo tersebut Bumdes hadir dan berkolaborasi dengan UMKM.

“Pada momentum ini Bumdes hadir, berkolaborasi dan bersinergi dengan UMKM. Ke depannya kita akan ajak mereka di rumah kita yakni ‘rumah besar’ Bumdes,” ucapnya.

Dijelaskan Iwan, dari 270 Bumdes yang ada di Kabupaten Sumedang, semuanya sudah terpetakan kategorinya, mulai dari Bumdes Kategori Dasar, Berkembang, Maju sampai Mandiri.

“Dari 270 Bumdes, yang sudah masuk pada Kategori Mandiri sebanyak 29 Bumdes. Sedangkan untuk Kategori Dasar 22 Bumdes. Lalu untuk Kategori Berkembang 136 Bumdes dan untuk Kategori Maju sebanyak 83 Bumdes,”  terangnya.

Ia menerangkan, klasifikasi Bumdes tersebut sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dan perlakuan sesuai kategorinya.

“Ini bagian dari bagaimana cara kita nanti memberikan sentuhan ke masing-masing agar yang Dasar bergerak ke Berkembang, dan yang Berkembang bisa bergerak ke Maju. Sedangkan yang Mandiri kemudian bisa membantu yang ada di bawahnya untuk sama-sama menjadi Mandiri,” paparnya.

Iwan memastikan Bumdes bisa menjadi bagian dari pemasaran UMKM, termasuk memberikan pelatihan mulai dari standar produksi, packaging, promosi dan yang lainnya.

“Jika ini bisa kita lakukan, sebetulnya kolaborasi dan sinergitas ini akan mendorong perekonomian di desa bergerak lebih baik,” ucap Iwan.

Tidak hanya itu, Iwan juga menuturkan bahwa saat ini DPMD telah melakukan pelatihan digitalisasi kepada Bumdes dan Bumdesma pada 26 kecamatan se-Kabupaten Sumedang.

“Materi yang kita berikan ada yang berkaitan dengan tata kelola keuangan yang notabene kita mulai mengenalkan aplikasi. Kemudian kita juga mulai mengenalkan digital marketing,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjutnya, dipastikan para pengelola Bumdes mengenal dan mengubah mindsetnya bahwa ke depan digitalisasi menjadi bagian dari bagaimana usaha.

“Setelah ada perubahan mindset, baru akan kita sampaikan lebih teknis,” terangnya.

Sementara itu, Aa Sudrajat sebagai Ketua Forum Bumdes Kecamatan Situraja mengatakan, kegiatan UMKM Expo  merupakan even yang sangat ditunggu-tunggu, terutama oleh para pelaku UMKM.

“Masa pandemi yang terjadi dua tahun ke belakang menjadi fase yang begitu menyedihkan karena para pelaku UMKM betul-betul tidak mempunyai sarana,” ujarnya.

Dikatakan olehnya, jangankan untuk meningkatkan produksi, untuk memasarkan produk saja para pelaku UMKM sangat kesusahan.

“Alhamdulillah dengan adanya UMKM Expo ini, semangat dan gairah dari pelaku UMKM akhirnya tersalurkan,” ungkapnya.

Aa juga menyebutkan Forum Bumdes Kecamatan Situraja telah menjadi mitra para pelaku UMKM.

“Pelaku UMKM ini menjadi produsen dan kita Bumdes menjadi sektor yang mencoba untuk membuka pasar baru,” ucapnya.

Dengan adanya kegiatan UMKM Expo tersebut, Aa berharap bukan hanya menginformasikan produk UMKM lebih luas, akan tetapi juga bisa membangun jejaring yang diharapkan menjadi pasar baru bagi pelaku UMKM.

“Karena salah satu tugas dan fungsi Bumdes ialah untuk mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, jika Bumdes bisa membantu jejaring dengan menemukan pasar baru, maka otomatis produksinya akan meningkat sehingga kebutuhan karyawan akan bertambah.

“Paling tidak, dengan penambahan produksi dan penambahan karyawan di daerah kami bisa mengurangi sedikit angka pengangguran. Ini bagian dari kecintaam Forum Bumdes untuk negeri ini,” jelasnya.