BERITA SUMEDANG.ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah mewanti-wanti kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang. Agar tidak boleh ada jual beli jabatan.
Dony menegaskan hal tersebut, saat memberikan arahan pada pengangkatan dan penugasan guru menjadi Kepala SD Negeri Tahun 2022 di lingkungan Pemkab Sumedang. Secara Daring dan Luring di Gedung Negara, Sumedang, Selasa (22/2/2022) sore.
“Jual beli jabatan akan merusak dan mencederai kita selaku aparatur dan mencederai dunia pendidikan itu sendiri.”
“Kalau dimulai dengan itu, siapapun yang menjabat, dia akan berupaya untuk mengembalikan dulu bekas membelinya pasti itu akan terjadi,” katanya.
Dony menjelaskan, yang bersangkutan tidak akan berpikir dan bekerja dengan sungguh-sungguh.
“Makanya, tadi Pa Kadisdik menyampaikan di forum ini komitmennya tidak ada jual beli jabatan dan setoran-setoran apapun.”
“Kalau masih ada, silakan lapor ke saya langsung melalui WhatsApp. Saya tidak akan mentolerir hal-hal seperti ini,” ucapnya.
Dony berharap, agar para kepala SDN yang diangkat dan ditugaskan bisa melaksanakan dengan sebaik-baiknya amanah tersebut.
“Kepala sekolah, betul-betul bisa mejadi dirigen terbaik di sekolahnya.”
“Mengorkestrasi semua yang ada dalam rangka menyukseskan, dan memajukan sekolahnya masing-masing,” katanya.
Dony mengatakan, para kepala zekolah yang diangkat merupakan hasil seleksi dengan berbagai prosedur dan proses yang ketat.
“Saya harap, jalankan dengan sungguh-sungguh tugasnya.”
“Saya yakin, para kepala sekolah yang terpilih ini mempunyai kompetisi, kredibel, inovatif, dan bertanggungjawab,” kata Dony.
Dony juga berpesan, agar tantangan di dunia pendidikan menghadapi Pandemi Covid-19 dijawab dengan berbagai strategi dan inovasi.
“Ada Strategi Komplementer Tujuh Metode Pembelajaran, ada TLC atau Teritory Learning Community. Dan ada juga, pembelajaran Holistic Integrative. Teruskan, ini luar biasa,” katanya.
Menurut Dony, dengan inovasi tersebut Kabupaten Sumedang selangkah lebih maju dari daerah lainnya di Jawa Barat. Bahkan di nasional.
“Inilah hikmah Covid-19. Ada lompatan berpikir dengan menyusun strategi untuk belajar anak-anak kita supaya lebih baik lagi,” katanya.