BERITA SUMEDANG.ruber.id – Longsor di Wado, Sumedang. Hujan deras yang melanda beberapa wilayah di Sumedang memicu sejumlah bencana, termasuk longsor dan banjir yang mengakibatkan kerusakan pada jalan dan rumah warga, Selasa, 2 Mei 2023, malam.
Dua kendaraan, termasuk mobil APV, terbawa arus air di Dusun Parakanpanjang, Desa Cipasang, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang.
Selain itu, hujan deras yang terjadi sejak Selasa sore juga menyebabkan tanggul di Jalan Lingkar Waduk Jatigede. Tepatnya, di wilayah Desa Sukapura, Kecamatan Wado ambruk.
Material tanggul yang jebol tersebut longsor hingga menimpa seluruh bagian jalan dan sempat menyebabkan arus lalu lintas di jalur penghubung Sumedang-Malangbon, Garut terputus.
Menurut warga setempat, longsor di atas perbukitan menjadi penyebab derasnya arus air yang mengalir ke wilayah mereka.
Material longsor menimpa sejumlah rumah warga dan kendaraan, seperti yang terjadi pada mobil APV yang tertahan di halaman rumah warga, sementara motor hanyut sampai satu kilometer.
Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini menyebabkan kerusakan pada jalan penghubung Sumedang-Garut yang retak sepanjang 20 meter.
Kemudian, empat tiang listrik tumbang dan saluran drainase ambrol akibat longsor dan pergerakan tanah di Jalan Lingkar Jatigede betulan Desa Sukapura, Kecamatan Wado.
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Sumedang Deni Hanafiah mengimbau pengendara untuk berhati-hati ketika melintasi jalan Lingkar Jatigede.
Karena, adanya longsor yang menyebabkan pergerakan tanah.
Sementara Kepala Desa Sukapura Dahman Rukmana menjelaskan, longsor yang menyebabkan retaknya badan jalan terjadi setelah tembok penahan tanah ambrol di pinggir jalan.
Kemudian, aliran air dari selokan begitu deras mengalir ke badan jalan, sehingga badan jalan pun sampai retak-retak.
Warga di Desa Wado, Kecamatan Wado, juga mengalami dampak banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Luapan air masuk ke jalan dan gang pemukiman, dan sejumlah rumah warga terendam.
Rani, salah satu warga, mengatakan air masuk ke rumah saat luapan air tinggi.
“Namun, tidak sampai menggenang, hanya saja ada beberapa perabot rumah tangga yang ikut hanyut,” ucap Rani.
Hingga Rabu pagi, warga masih berupaya membersihkan lumpur dan batu yang menimbun halaman dan jalan di perkampungan.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerusakan akibat bencana tersebut tetap menjadi masalah yang harus diatasi oleh warga dan pemerintah setempat. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang.