Cerai dengan Ratu Ular Pesugihan di Waduk Jatigede Sumedang Bisa Berakibat Fatal, Ini Dampaknya

Cerai dengan Ratu Ular Pesugihan di Waduk Jatigede Sumedang Bisa Berakibat Fatal
Foto dokumen ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Ada dampak atau konsekuensi bila memutuskan hubungan atau cerai dengan Ratu Ular Pesugihan di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang.

Kisah mistis yang terjadi di sekitar Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat telah menjadi perhatian banyak orang.

Cerita yang Diwariskan Turun Temurun

Meski keberadaan tempat pesugihan di bekas genangan Waduk Jatigede, belum diketahui oleh semua orang, beberapa warga sekitar telah mengetahuinya.

Ternyata, sejumlah individu, terutama para sesepuh yang dulunya tinggal di wilayah Waduk Jatigede, memiliki pengetahuan tentang praktik pesugihan ini.

Beberapa, bahkan telah berbicara tentang keberadaan pesugihan ini.

Pesugihan yang dilakukan di bekas area Waduk Jatigede melibatkan jin ipri atau Ratu Ular.

Praktik pesugihan dengan Ratu Ular ini telah dilakukan di beberapa tempat yang kini terendam oleh Waduk Jatigede.

Cerita ini diwariskan turun temurun oleh para sesepuh kepada individu tertentu.

Para pelaku pesugihan, harus bersedia menikahi Ratu Ular melalui serangkaian ritual khusus yang dipandu oleh juru kunci atau kuncen.

Pelaku Pesugihan Bisa Memilih Ratu Ular Sesuai Keinginan

Menurut pengamatan seorang spiritual, WD Darmawan, dalam ritual pesugihan ini, para pelaku diberikan kebebasan untuk memilih Ratu Ular yang ingin mereka nikahi di tempat yang sudah ditetapkan.

Dalam pandangan mereka yang terlibat dalam pesugihan dan mampu melihat dimensi gaib, Ratu Ular itu digambarkan sangat cantik dan memikat. Seolah-olah seperti ratu zaman kerajaan dengan mahkota megah.

“Karena kecantikannya ini, hanya lelaki yang melakukan pesugihan dengan Ratu Ular,” kata WD Darmawan, yang juga dikenal sebagai Aki Wangsa, yang berasal dari Cipaku, Sumedang.

Ketampanan Ratu Ular yang luar biasa ini bahkan membuat para pelaku pesugihan terpesona dan tak berkedip saat berada di dekatnya.

Namun, masyarakat juga bertanya-tanya, apakah seseorang yang telah menikahi Ratu Ular bisa bercerai?

Aki Wangsa menjelaskan bahwa meskipun proses perceraian dengan Ratu Ular mungkin dilakukan oleh banyak pelaku pesugihan karena berbagai alasan, hal ini tidaklah mudah.

Meskipun tanpa persyaratan yang berat, konsekuensinya adalah pelaku pesugihan akan kehilangan sebagian uang yang mereka peroleh dari pesugihan tersebut.

Aki Wangsa menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk melakukan pesugihan, seperti kesulitan ekonomi dalam keluarga.

Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan, atau bahkan dimotivasi oleh perasaan sakit hati akibat putus cinta karena masalah uang.

Aki Wangsa menambahkan, para pelaku pesugihan ini memiliki kemampuan untuk melihat Ratu Ular yang telah berubah wujud menjadi perempuan cantik, melalui indera yang telah dibuka oleh kuncen atau juru kunci.

Hal ini, menjadi daya tarik bagi mereka yang terlibat dalam pesugihan.

7 Ratu Ular di Waduk Jatigede Sumedang

Dalam prosesi ritual pesugihan, pelaku diberikan pilihan untuk memilih salah satu dari tujuh Ratu Ular yang ditawarkan oleh kuncen.

Nama-nama seperti Ratu Ular Sekarmanik, Intanmanik, dan Sintamanik disajikan oleh juru kunci sebagai opsi.

Aki Wangsa juga menyebutkan beberapa ciri khas pelaku pesugihan terhadap Ratu Ular.

Mereka cenderung menutup diri, berpakaian sederhana, dan memiliki ekspresi wajah yang penuh kecemasan.

Dalam pengalaman Aki Wangsa, praktik pesugihan di wilayah Waduk Jatigede memang nyata terjadi.

Ia, bahkan pernah menyaksikan sendiri prosesi ritual pesugihan di salah satu tempat di sekitar kawasan yang sekarang telah menjadi Waduk Jatigede.

Dalam perjalanan pesugihan ini, seseorang yang berminat harus mengunjungi juru kunci terlebih dahulu untuk memahami petunjuk dan prosedur yang harus diikuti.