Fenomena Weight Faltering, Ancam Tumbuh Kembang Anak di Sumedang

Fenomena Weight Faltering, Ancam Tumbuh Kembang Anak di Sumedang
Foto Dokumen Humas Sumedang/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Weight Faltering, juga dikenal sebagai Faltering Growth atau Failure to Thrive, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang. Selain Stunting.

Kondisi ini, terjadi ketika berat badan bayi dan anak kecil tidak bertambah secepat yang diharapkan sesuai usia dan jenis kelamin mereka.

Bahkan, dalam beberapa kasus, berat badannya justru turun.

Biasanya, kondisi Weight Faltering paling sering terjadi pada bayi yang masih dalam periode ASI eksklusif.

Namun, kondisi ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak jika tidak segera ditangani.

Sekda Sumedang Herman Suryatman mengatakan, Pemkab Sumedang akan memberikan perhatian serius terhadap kondisi Weight Faltering selain New Zero Stunting.

“Dari laporan yang kami terima, terdapat ratusan anak di Darmaraja yang mengalami kondisi ini. Dan membutuhkan perawatan untuk mengatasinya,” jelas Herman.

Bapak dan Ibu Angkat untuk Anak dengan Weight Faltering di Darmaraja

Sementara, Kepala UPTD Puskesmas Darmaraja Herni melaporkan, sekitar 400 anak mengalami Weight Faltering. Dan akan dikelompokkan dalam kategori miskin ekstrim dan mampu.

“Anak-anak yang mampu, akan diberikan edukasi. Terutama, untuk keluarganya agar memenuhi kebutuhan kalori.”

“Sedangkan, untuk anak-anak yang miskin atau tidak mampu, akan diberikan dukungan dana dari pemerintah daerah. Kemudian, donatur dari instansi terkait,” ucap Herni.

Herni menjelaskan, untuk menangani kondisi Weight Faltering, di Darmaraja telah dibentuk Bapak Ibu Angkat di setiap instansi. Untuk anak-anak yang mengalami stunting termasuk Weight Faltering.

Hal ini, kata Herni, dilakukan agar semua anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sesuai dengan usia dan jenis kelamin mereka.

Kondisi Weight Faltering memang serius dan perlu perhatian khusus dari orangtua dan pemerintah.

“Dengan memberikan edukasi dan dukungan dana yang tepat, kami berharap kondisi ini dapat teratasi. Sehingga, anak dapat tumbuh sehat dan optimal sesuai dengan usia dan jenis kelamin mereka,” harap Herni.