Grade Kesehatan Sumedang Turun Gara-gara BAB Sembarangan

BAB Sembarangan, Grade Kesehatan Sumedang Turun

BERITA SUMEDANG, ruber.idSumedang meraih penghargaan sebagai Kabupaten Sehat Swasti Saba Wiwerda tahun 2021.

Pengumuman tersebut pada ajang Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat dan Penerapan Prokes Tempat Pengelolaan Pangan 2021.

Penyampaian pengumuman secara virtual dari Ball Room Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Swasti Saba merupakan ajang penghargaan setiap dua tahun sekali hasil inisiasi Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Dalam Negeri RI.

Dalam ajang tersebut, Kabupaten Sumedang meraih Kategori Tim Pembina Wiwerda bersama tiga kabupaten/kota lainnya di Indonesia. Yakni Kabupaten Tebo, Kota Pangkal Pinang, dan Kabupaten Nganjuk.

Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan merasa bersyukur karena Kabupaten Sumedang kembali meraih penghargaan Swasti Saba dari Kementerian Kesehatan.

“Ini penghargaan yang kelima kalinya. Saya berharap, penghargaan ini memotivasi untuk menjadikan Sumedang sebagai kabupaten yang lebih sehat lagi,” katanya saat mengikuti acara dari Ruang Media Center Bappppeda Sumedang.

Grade Sumedang Turun Gara-gara BAB Sembarangan

Erwan berharap, ke depan, Kabupaten Sumedang mencapai 100% untuk semua kategori penilaian.

“Saat ini, penilaian dari pusat baru 80% untuk ODF-nya. Saya berharap tahun depan menjadi 100%, dan kita bisa mendapatkan Swasti Saba Wistara seperti kita raih pada tahun yang lalu,” harapnya.

ODF merupakan Open Defecation Free (ODF) atau Buang Air Besar (BAB) Sembarangan.

Erwan mengakui, tidak hanya Kabupaten Sumedang yang mengalami turun grade (Dari Wistara ke Wiwerda). Tetapi ada beberapa kabupaten/kota lainnya.

“Memang tahun ini banyak sekali (yang turun). Bukan hanya Kabupaten Sumedang saja yang grade-nya turun karena ODF-nya,” jelasnya.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial pada Bappppeda Kabupaten Sumedang Mety Supriyati menerangkan, dari tujuh tatanan indikator Kabupaten/Kota Sehat, Sumedang mengikuti pemenuhan empat tatanan. Karena, berada pada klasifikasi Wiwerda.

“Kita sekarang ini berada pada klasifikasi Wiwerda. Di mana, ada empat tatanan yang kita ikuti.”

“Yakni sarana prasarana permukiman sehat, masyarakat sehat mandiri, ketahanan pangan, gizi, dan kehidupan sosial yang sehat. Nah itu yang kita laksanakan,” ucapnya.

Sementara, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kartini Rustandi mengatakan, Hari Kesehatan Nasional Tahun 2021 yang bertemakan Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku, merupakan salah satu upaya menjadikan negeri sehat dan bagaimana Indonesia kembali tumbuh.

“Hari ini adalah kegiatan yang menjadi bagian dari Hari Kesehatan Nasional. Yaitu Penganugerahan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat dan Penghargaan kepada Tempat Pengelola Pangan yang memenuhi Protokol Kesehatan. Untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19,” kata Kartini.

Kartini menerangkan, Sekretariat Kabupaten/Kota pusat telah menerima 155 dokumen Kabupaten/Kota Sehat dari 23 provinsi.

Di mana, pada tingkat verifikasi maka diperoleh berbagai data untuk rapat pleno.

“Hasilnya didapatkan tiga provinsi sebagai Pembina Kabupaten/Kota Sehat Terbaik.”

“Selain itu, ada 25 Kabupaten/Kota penerima Swasti Saba Wistara yang tertinggi dan 4 Kabupaten/Kota penerima Swasti Saba Wiwerda dan 7 Kabupaten/Kota Swasti Saba Padapa,” terangnya.

Penulis/Editor: R003