Kelompok Tani Margawindu Sesalkan Pernyataan Wabup Sumedang soal Penyebab Banjir Bandang Citengah

Kelompok Tani Margawindu Sesalkan Pernyataan Wabup Sumedang soal Penyebab Banjir Bandang Citengah
Kelompok Tani Margawindu sesalkan pernyataan Wabup Sumedang soal penyebab banjir bandang Citengah, Jumat (13/5/2022). dedi/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Kepala Seksi Litbang Humas Kelompok Tani Margawindu-Cisoka, Asep Kurniawan menyayangkan pernyataan Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan. Terkait penyebab banjir bandang yang terjadi di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.

Asep menyatakan, dalam sejumlah kesempatan, Wabup Sumedang berani lepas dari jabatan jika ia berbohong, terkait penyebab banjir bandang ini.

Lantas, Asep menelusuri kembali bahwa data yang Wabup sampaikan, adalah hasil laporan kepala Desa Citengah, pada kasus banjir bandang, sebelumnya.

“Setelah kami telusuri, kemungkinan data yang Pak Wabup sampaikan itu, merupakan statemen dari pak kuwu.”

“Hingga pada akhirnya, kami selaku warganya, mempertanyakan keberpihakan beliau,” kata Asep kepada ruber.id, Jumat (13/5/2022).

Asep menyampaikan, berdasarkan fakta-fakta lapangan dan temuan hasil penelitian Walhi dan pihak lainnya, bahwa lahan produktif garapan petani Margawindu, bukan penyebab banjir bandang.

“Juga pemberitaan di media hari ini, seolah telah membuat Margawindu sebagai kambing hitam di balik kejadian banjir bandang, kemarin. Padahal jelas tertera pada peta analisa penelitian dari Walhi, arus sungai tidak berurusan dengan perkebunan Margawindu,” terang Asep.

Meski demikian, perihal penataan ulang dan lain sebagainya, pihak masyarakat khususnya selaku petani, justru menyambut baik.

Bagaimana semestinya pengelolaan perkebunan Margawindu ini, agar dapat membantu kesejahteraan masyarakat.

“Terlebih, hasil penelitian Walhi, kemudian pihak-pihak yang berhubungan dengan hal ini yang datang dari pusat, Jakarta. Sama sekali tidak menunjukkan bahwa Margawindu sebagai penyebab luapan arus banjir bandang yang telah terjadi,” ucapnya.

Ketua Kelompok Tani Margawindu, Sumedang Ido Miskanda, 40, menyampaikan hal yang sama.

“Memang selalu ada hikmah di balik kejadian, termasuk pemberitaan. Kami orang awam juga akhirnya jadi berani berbicara seperti ini. Karena aneh saja, kenapa Pak Kuwu bicara seperti itu ke media. Padahal petani, pelaku usaha, penggarap lahan produktif Margawindu itu kan mayoritas orang Citengah,” jelasnya.

Sebelumnya, banjir bandang telah mengakibatkan adanya korban terseret arus hingga tewas pada Rabu (4/5/2022) sore.