Minimalisasi Kasus DBD, Sumedang Serentak Laksanakan PSN

Minimalisasi Kasus DBD, Sumedang Serentak Laksanakan PSN
Ist/R015/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumedang, Pemkab Sumedang melakukan upaya-upaya pengendalian secara berkesinambungan untuk meminimalisasi kasus tersebut.

Salah satunya dengan melaksanakan Kerja Bakti Massal (KBM) dengan fokus pada upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di wilayah masing-masing.

PSN ini, dimulai serentak pada Jumat, 19 April 2024 pukul 08.00 WIB dan disiarkan secara langsung melalui zoom meeting dan diikuti oleh seluruh kecamatan dan desa se-Kabupaten Sumedang.

Plh Pj Bupati Sumedang Tuti Ruswati mengatakan, PSN agar dapat dilakukan secara berkala pada setiap hari Jumat. Yaitu, dengan melibatkan seluruh warga, pegawai, karyawan, organisasi masyarakat, kader kesehatan. Maupun sumber daya lainnya yang ada di wilayah kerja dan seluruh masyarakat Kabupaten Sumedang.

“Khusus di lingkungan pendidikan formal dan nonformal Kegiatan PSN juga dilakukan dengan menggerakkan seluruh tenaga pendidik dan siswa untuk berpartisipasi.”

“PSN antara lain melakukan pemantauan jentik terhadap tempat-tempat penampungan air, serta barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tampungan air.”

“Selain itu, menguras tempat penampungan air yang ditemukan jentik pada saat dilakukan kegiatan pemantauan,” ujarnya.

Tuti menyebutkan berdasarkan data, jumlah kasus DBD di Sumedang tahun 2023 sebanyak 1.308 kasus dengan angka kematian sebanyak 2 kasus.

Sedangkan, untuk tahun 2024 dari bulan Januari hingga Maret ada sebanyak 992 kasus DBD.

Kematian di bulan Januari 2024 sebanyak 2 orang, dan kematian di bulan maret 2024 sebanyak 1 orang.

“Tentunya ini harus menjadi perhatian dan fokus ersama dari seluruh jajaran masyarakat dari mulai aparat desa, kecamatan dan kabupaten. Untuk bersama-sama atau mengendallikan penyakit DBD ini dimulai dari pemberantasan sarang nyamuk,” ucapnya.

Tuti menyampaikan, pelaksanaan fogging harus berdasarkan indikasi. Artinya, tidak sembarang melakukan fogging karena fogging bukan solusi yang paling utama.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungannya. Terutama, dari genangan-genangan air yang menyebabkan nyamuk DBD ini berkembang biak,” katanya.