Pentingnya Inovasi dan Kreativitas dalam Pengembangan Industri Pangan Lokal di Sumedang

Pentingnya Inovasi dan Kreativitas dalam Pengembangan Industri Pangan Lokal di Sumedang
Anggota DPR RI Nurhasan Zaidi menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam pengembangan industri pangan lokal di Sumedang. R003/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Anggota DPR RI Nurhasan Zaidi menjadi pembicara dalam seminar yang fokus pada penumbuhan wirausaha industri pangan lokal di Kabupaten Sumedang.

Dalam seminar ini, Nurhasan Zaidi menekankan bahwa pengembangan sebuah bisnis tidak hanya bergantung pada modal. Tetapi juga, harus didukung oleh ide dan kreativitas yang kuat.

Zaidi menegaskan, kepada peserta seminar bahwa sangat penting untuk mengakui bahwa transaksi ekonomi. Terutama Industri Kecil dan Menengah (IKM), membutuhkan ide dan kreativitas dalam mengembangkan bisnis.

“Hanya mengandalkan modal tanpa memperhatikan inovasi dan kreativitas sesuai dengan perkembangan zaman, maka modal itu akan habis,” kata anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini.

Ia juga menyoroti, pertumbuhan industri kecil dan menengah yang sangat pesat. Terutama, dengan adanya pembangunan infrastruktur yang memudahkan jalur distribusi di Jawa Barat.

Selain itu, kehadiran platform marketplace dalam era digital juga dapat memudahkan penghubungan antara penjual dan pembeli secara lebih efektif.

“Bisnis harus terus dikembangkan, dan Sumedang memiliki potensi produk unggulan. Seperti halnya tahu yang sudah dikenal oleh banyak orang,” jelas Zaidi.

Namun, ia mengatakan bahwa saat ini terjadi penurunan kualitas produk terutama jika dibawa dalam jarak yang jauh.

Zaidi menyebutkan, Sumedang merupakan kabupaten dengan pusat digital terbaik di Indonesia saat ini.

Namun, ia meminta pemerintah daerah untuk dapat memperhatikan perawatan dan maintenance terhadap teknologi yang digunakan.

Karena, teknologi membutuhkan perawatan yang cukup teliti.

Perwakilan dari Direktorat Jendral Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Endang Purwani, juga menyebutkan bahwa jika tidak mengikuti perkembangan zaman, maka kondisi saat ini akan tertinggal.

Ia menambahkan bahwa Industri Kecil Menengah (IKM) yang merupakan penopang ekonomi negara jumlahnya ada 4 Juta Usaha.

“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian mendukung penuh perkembangan ekonomi. Terkhusus, di Sumedang dengan perkembangan SPBE (Sentra Produksi Bersama Ekonomi) yang sudah diakui secara nasional,” kata Endang.

Pemkab Sumedang Terus Dorong Pengembangan Produk IKM Lokal

Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKM PP), Hari Tri Sentosa, menyebutkan, di Kabupaten Sumedang masih banyak Industri Kecil dan Menengah yang mesti ditumbuhkan.

Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong perkembangan produk IKM.

Salah satunya, melalui program fasilitasi label halal.

Kemudian, program Kusuma Rp1 juta hingga Rp5 juta, yang cukup dengan surat nikah untuk mendapatkannya.

Kredit Kusuma ini, merupakan bantuan modal dari Bank Sumedang, dan program-program lainnya.