Petani Tembakau Sumedang Jadi Pejuang Devisa, APTI Minta Regulasi yang Adil dari Pemerintah

Petani Tembakau Sumedang Jadi Pejuang Devisa, APTI
Festival Tembakau Sumedang 2023 di Tanjungsari, Sumedang. R015/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dikenal sebagai sentra tembakau yang menjadi kontributor utama dalam memenuhi kebutuhan tembakau di Indonesia.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sumedang, Otong Sopendi, menyatakan, para petani tembakau di Sumedang merupakan pejuang devisa. Karena, berperan penting dalam memberikan Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai Hasil Tembakau (CHT) kepada Kabupaten Sumedang.

Namun, Otong juga menyoroti beberapa kendala yang dihadapi para petani tembakau. Seperti, harga pupuk yang tinggi dan ketersediaannya yang sulit menjadi salah satu permasalahan utama.

Oleh karena itu, Otong berharap, agar Pemkab Sumedang, memberikan perhatian khusus terhadap sarana dan prasarana. Terutama, terkait harga dan ketersediaan pupuk.

Selain itu, kata Otong, aturan-aturan seperti Rancangan Undang-Undang Kesehatan Pasal 154 yang menempatkan tembakau setara dengan narkotika memberatkan para petani.

“Kami berharap, agar ada perhatian lebih lanjut dari pemerintah terkait regulasi yang dapat mendukung keberlanjutan usaha para petani tembakau,” jelas Otong di Festival Tembakau Sumedang di Tanjungsari, Sabtu (25/11/2023).

Meskipun demikian, Otong merasa terbantu oleh Festival Tembakau Sumedang, yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antarpetani tembakau. Tetapi juga memberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk tembakau Sumedang.

“Kami melihat, festival ini sebagai peluang untuk bertukar informasi dengan petani tembakau dari luar Sumedang. Bahkan, menjalin kerjasama dengan daerah lain,” jelas Otong.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati, menyebutkan upaya pemerintah daerah dalam mendukung petani tembakau. Dengan lahan pertanian sekitar 2500-2800 hektar, Sumedang fokus pada intensifikasi dan ekstensifikasi untuk meningkatkan produksi tembakau.

Tuti menegaskan, komitmen Pemkab Sumedang untuk menyusun regulasi yang mendukung petani tembakau dan mengurangi perdagangan tembakau ilegal.

“Festival Tembakau diharapkan, dapat menjadi wadah promosi yang luas dengan upaya pemasaran digital dan penggunaan platform marketplace,” kata Tuti.

Tuti juga berharap melalui langkah ini, tembakau Sumedang dapat terus berkembang dan diekspor ke pasar global.