Ratusan Nasabah PNM Mekaar di Sumedang Ikuti Pelatihan Budidaya Kangkung

Nasabah PNM Mekaar di Sumedang Ikuti Pelatihan Budidaya Kangkung

BERITA SUMEDANG.ruber.id – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Bandung bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) memberikan pelatihan Aquaponik kepada 100 orang nasabah PNM Mekaar.

Pelatihan dilaksanakan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (PJSL) selama sehari, Rabu, 15 Juni 2022.

Wakil Pimpinan PNM Cabang Bandung Hikmahyati melaporkan, PNM Cabang Bandung memiliki nasabah Mekaar (Membina Keluarga Sejahtera) hampir empat ribu orang.

“PNM Mekaar menyasar usaha ultra mikro khususnya kaum ibu-ibu dengan tujuan agar bisa membantu perekonomian keluarga sehingga kesejahteraannya bisa lebih meningkat,” ujarnya.

Selain memberikan permodalan, pihaknya juga bekerja sama dengan Unpad dalam jangka waktu satu tahun untuk memberikan pelatihan wirausaha.

“Saya harap pelatihan ini bermanfaat untuk ibu-ibu nasabah PNM sehingga setelah selesai bisa meningkatkan produktifitas dan kemampuan dirinya,” tuturnya.

Ketua Litbang FEB Unpad Yogi Suherman mengatakan, pelatihan tersebut diharapkan menjadi tempat belajar, menambah penghasilan dan meningkatkan ketahanan pangan karena berbasis agribisnis.

“Kami memilih budi daya kangkung karena dianggap paling mudah dan cepat mendapatkan penghasilannya. Ke depan kami akan coba tanaman lainnnya seperti selada, strawberry bahkan padi,” tuturnya.

Menurutnya, pelatihan aquaponik sangatlah mudah karena tidak memerlukan pekarangan dan media tanam yang terlalu besar, tetapi hasil yang didapatkan cukup baik, bahkan untuk pemasarannya sudah disiapkan.

“Begitu panen persatu (bak mobil) colt pasti sudah ada yang beli. Untuk ikan kami sudah kerjasama dengan frozen food di Bandung. Ada yang jual ikan hidup, dan kalau tidak terjual baru kita jadikan frozen food,” ujarnya.

Yogi mengatakan, seiring pendapatan yang semakin meningkat, ke depan usaha akan dikembangkan menjadi sembilan modul untuk skala industri dengan menerapkan ‘Circular Economy’.

“Kalau sudah berjalan, sampah dedaunan kita olah untuk dijadikan pupuk sehingga benar benar ‘full’ hidroponik. Sangat bagus untuk kesehatan apalagi marketnya juga sudah jelas,” katanya.