Soal Pembebasan Lahan untuk Bendungan Cipanas, Ini Kata BPN Sumedang

Soal Pembebasan Lahan untuk Bendungan Cipanas Sumedang
Foto Bendungan Cipanas Sumedang. Foto from Instagram @indramayuchannelic

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Pemilik lahan garapan di wilayah terdampak Bendungan Cipanas, Kabupaten Sumedang mulai mempertanyakan terkait kepastian waktu pembebasan lahan.

Hal ini, seiring dengan segera rampungnya pembangunan konstruksi Bendungan Cipanas, Sumedang ini.

Minta Kejelasan soal Pembebasan Lahan

Warga pemilik lahan, Oday mengatakan, saat ini konstruksi bangunan Bendungan Cipanas nyaris rampung, akan tetapi ia dan pemilik lahan lainnya belum menerima informasi terkait pembebasan lahannya.

“Kalau pengukuran itu sudah beberapa kali dilakukan, bahkan sudah sejak tahun 2019, terakhir kemarin (2022) juga ada pengukuran ulang, tapi tidak jelas juga kapan lahan kami yang terdampak ini akan dibayar pemerintah,” ujar Oday.

Oday berharap, pemerintah bisa segera melakukan proses pembayaran untuk pembebasan lahan milik warga ini.

“Iya, sampai sekarang baru sebatas pengukuran, kami belum mendengar kapan mau dibayar. Padahal sekarang itu bendungannya sudah mau jadi. Harapan kami cuma satu itu, minta segera ada kepastian,” tutur Oday.

Kepada Desa Karanglayung Bambang Imam mengatakan, saat ini, warganya memang sudah sering menanyakan terkait pembebasan lahan ini kepada pemerintah desa.

Bambang menyebutkan, di Desa Karanglayung sendiri ada sekitar 290 hektare, dengan 861 bidang tanah yang terdampak Bendungan Cipanas.

“Memang untuk pengukurannya sudah beberapa kali dilakukan, kami dari desa hanya mendampingi pihak BPN saja saat pengukurannya,” ujar Bambang di Sumedang, Kamis (17/11/2022).

Bambang menuturkan, selain mempertanyakan waktu pembebasan lahan, ada juga terkait masalah sengketa lahan garapan warga dengan pihak Perhutani.

“Terkait sengketa dan kepastian pembayaran lahan ini, kami berharap pemerintah dapat segera memberikan kejelasan. Sehingga, warga merasa tenang,” tutur Bambang.

Penjelasan BPN Sumedang

Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional/Agraria dan Tata Ruang (BPN/ATR) Kabupaten Sumedang Iim Rohiman mengatakan, saat ini, terkait pembebasan lahannya masih menunggu revisi penetapan lokasi (Penlok) dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Sekarang hanya tinggal menunggu revisi Penlok dari Pak Gubernur-nya saja,” ujar Iim di kantornya, Kamis siang.

Iim menuturkan, warga tidak perlu khawatir karena Bendungan Cipanas sendiri baru akan tuntas pada 2023.

Untuk progresnya sendiri, memang sempat terhenti. Awal pengukuran tahun 2019, dan baru dilanjutkan pada 2021.

“Karena, ada yang harus didahulukan seperti pembebasan lahan untuk Tol Cisumdawu, hingga Bendungan Sadawarna (Subang). Tapi, semuanya sesuai progres, sesuai targetnya masing-masing. Untuk Bendungan Cipanas sendiri targetnya tahun depan (2023) baru selesai,” tutur Iim.

Iim menyebutkan, di Kecamatan Conggeang sendiri, ada ratusan hektare lahan yang akan tergenang olrh Bendungan Cipanas.

Meliputi, Desa Karanglayun terdiri dari 861 bidang; Desa Cibubuan 347 bidang, dan Desa Ungkal sekitar 141 bidang.

Iim menambahkan, semua bidang tanah yang terdampak Bendungan Cipanas tersebut saat ini dalam progres.

Sementara, menanggapi terkait lahan yang masih ada sengketa dengan Perhutani, nantinya akan dibentuk tim terpadu yang melibatkan pihak-pihak terkait.

“Karena, terkait masalah sengketa ini cukup sensitif ya, jadi penyelesaiannya harus melalui musyawarah bersama pihak terkait. Nanti, akan ada sosialisasi, jadi kami mengimbau, warga, terutama pemilik lahan tidak perlu khawatir,” ucap Iim.

Fungsi dan Manfaat Bendungan Cipanas Sumedang

Diketahui, fungsi utama dari Bendungan Cipanas ini, selain sebagai pencegah banjir.

Selain itu, juga untuk mengiri saluran irigasi persawahan di wilayah Kecamatan Conggeang hingga Kecamatan Ujungjaya. Hingga Kabupaten Indramayu.

Bendungan Cipanas yang akan membendung aliran Sungai Cipanas, merupakan anak sungai dari Sungai Cimanuk-Cisanggarung.

Selain itu, Bendungan Cipanas yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu ini juga menyimpan potensi wisata alam yang memikat.