Tiang Telepon Milik Indosat, Biznet dan Pos Media di Sumedang Tergerus Pergerakan Tanah, Polisi Bantu Evakuasi

Tiang Telepon Milik Indosat, Biznet dan Pos Media di Sumedang Tergerus Pergerakan Tanah

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Bhabinkamtibmas Polsek Sumedang Utara membantu warga mengevakuasi tiang telepon yang tergerus pergerakan tanah di sekitar Kompleks Pemakaman Cina di Desa Jatimulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Rabu, 3 Mei 2023.

Bencana pergerakan tanah di lokasi tersebut terjadi pasca-hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

Di mana, tebing dengan lebar 6 meter dan tinggi 2 meter di wilayah tersebut mengalami pergerakan tanah hingga tiang telepon tersebut turut tergerus.

Ada tiga tiang telepon terbawa oleh pergerakam tanah tersebut hingga mengalami kemiringan 45 derajat.

Kronologi Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang Utara

Bhabinkamtibmas Polsek Sumedang Utara Brigadir Riri menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Curah hujan yang tinggi dan terus menerus sejak pukul 15.30 WIB, menjadi penyebab terjadinya bencana pergerakan tanah dan terbawanya 3 tiang telepon milik Indosat, Biznet, dan Pos Media.

“Tiang-tiang tersebut, kemudian tertahan oleh kabel listrik dengan kemiringan 45 derajat,” jelas Riri, Kamis, 4 Mei 2023, pagi.

Riri menyebutkan, untuk menghindari gangguan arus lalu lintas, pihaknya berkoordinasi dengan kepala desa, kasi Trantib, BPBD Sumedang, dan warga sekitar.

“Tujuannya, untuk mencegah agar tiang-tiang tersebut tidak tumbang ke jalan raya,” ucap Riri.

Riri menambahkan, pihak BPBD kemudian menarik ketiga tiang telepon tersebut dan mengikatnya sementara ke pohon yang ada di sebelah atas dengan menggunakan tambang plastik.

“Bhabinkamtibmas dan aparat desa juga melaksanakan pengaturan arus lalu lintas di jalan raya untuk mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,” ucap Riri.

Selain itu, kata Riri, beberapa warga yang terkena dampak dari pergerakan tanah meminta agar pemilik tanah yang mengalami pergerakan tanah atau rawan longsor dapat membenteng wilayah tersebut.

Sehingga, tidak menyebabkan longsor seperti yang terjadi 7 tahun yang lalu.

“Selain itu, warga juga mengusulkan untuk memasang lampu sorot sebagai monitor pergerakan tanah setinggi 10 meter. Karena, tingginya curah hujan yang terus menerus dikhawatirkan menyebabkan kembali terjadi bencana,” ucap Riri.