Herman: Jika Ada Bullying, Tekan Tombol Darurat di Tahu Sumedang

Jika Ada Bullying, Tekan Tombol Darurat di Tahu Sumedang
Ist/R015/ruber.id

BERITA SUMEDANG.ruber.id – Sebagai bentuk antisipasi terjadinya bullying (perundungan) dan kekerasan terhadap anak, kini di aplikasi Tahu Sumedang telah ada Panic Button (Tombol Darurat) untuk pelaporan dan pengaduan.

Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman menyampaikan ini, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di lingkungan sekolah Berbasis Kasih Sayang.

Kegiatan tersebut, berlangsung di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Jumat, 22 Maret 2024.

Herman mengatakan, Kabupaten Sumedang telah menyiapkan platform Panic Button yang bisa di-download di Playstore. Melalui smartphone, dan diakses melalui Tahu Sumedang untuk menangani masalah perundungan.

“Di Tahu Sumedang ada Panic Button. Kalau anak-anak merasa terancam atau ada sesuatu yang berbahaya, silakan pijit tombol Panic Button di Tahu Sumedang.”

“Nanti, petugas secepatnya langsung datang ke lokasi untuk mengatasi agar tidak terjadi kekerasan,” jelasnya.

Herman mengatakan, pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan sudah diatur dalam peraturan Bupati Nomor 16/2024.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan. Hingga, satuan pendidikan lainnya dari kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Ia menambahkan, skema zero bullying merupakan komitmen Pemkab Sumedang yang sudah diatur di dalam Perbup tersebut.

“Mudah mudahan ini bisa langsung dieksekusi di semua satuan pendidikan agar anak anak kita bisa terlindungi dari bullying di sekolah.”

“Kalaupun sudah terjadi, secepatnya dicarikan solusi agar tidak ada dampak,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sumedang. Terdapat 59 kasus kekerasan pada anak dari berbagai jenjang tingkatan sekolah di tahun 2023.